Chapter 7

2.7K 416 30
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


Saat sepulang dari sekolah, tiba-tiba saja Sasha muncul di depan mereka bertiga.

"Apa kau berubah pikiran?" tanya Anos.

"Ayo kita duel. Ujian kompetisi tim. Yang kalah harus menuruti semua ucapan yang menang. Jika kau menang, seperti yang kau minta, aku akan akan bergabung dengan timmu."

"Jika kau menang?"

Sasha berjalan menghampiri Anos dan menempelkan jari telunjuknya  ke jidat Anos. "Kau harus menjadi milikku. Kau harus menuruti semua perintahku. Mau perintahnya sepele apapun, kau tak boleh membantah."

Aura membunuh menguar dari tubuh (Name). Hampir saja gadis itu mengeluarkan pedang kematiannya, kalau saja Anos tidak menepuk pundak (name) dengan pelan.

"Itu tak masalah. Lagipula aku pasti akan menang."

"Aku ini tipe orang yang sangat menjaga baik benda kepemilikannya. Aku pasti akan memanjakanmu." Sasha menunjukan mata iblis penghancurnya.

Sasha lalu berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Gadis itu sangat suka menggunakan Mata Iblis Penghancurnya," kata Anos.

"Saat suasana hatinya sedang bagus, mata itu akan keluar dengan sendirinya." jelas Misha.

"Jadi dia tidak bisa mengendalikannya, ya."

(Name) berjalan meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yang kesal. Anos yang menyadari sang istri yang berada dalam mode ngambeknya, langsung berlari menyusulinya. Misha sendiri hanya menatap Anos yang sedang membujuk (Name) yang sedang ngambek. Dirinya benar-benar hubungan antara kedua orang itu.

Seminggu telah berlalu. Ujian kompetisi tim telah dimulai. Tim Anos dan tim Sasha saling berhadapan.

"Apa kau sudah siap?" - (Sasha)

"Kau pikir sedang bicara dengan siapa?" - (Anos)

"Yah, terserah saja. Kau ingat dengan janjimu, kan?" - (Sasha)

"Ya. Apa kau ingin melakukan Zecht?" - (Anos)

"Ya. Tapi biarkan gadis itu yang melakukannya." - (Sasha)

"Aku?" - (Misha)

"Tak masalah." - (Anos)

"Aku percaya padamu, Misha." - (Name)

Misha dan Sasha saling melakukan Zecht.

"Ujian kompetisi tim antara tim Sasha melawan tim Anos segera dimulai."

Tim Sasha telah membuat kastilnya.

"Pertandingan akan selesai jika King dikalahkan atau tidak ada yang mempertahankan Gyze."

Misha menatap ke arah kedua orang tersebut. "Apa yang harus kita lakukan?"

"Karena kita hanya bertiga, kita tidak bisa mendekat. Bagaimana menurutmu, Misha?" Anos bertanya kepada Misha.

"Kelasku Guardian. Sebaiknya kita melindungi diri dengan Iris.'' jelasnya.

"Justru itu yang mereka inginkan.''

"Lalu, kita harus apa?"

"Kita permainkan mereka."

Anos lalu menatap kepada istri tercintanya.

"Lalu (Name), kau dapat kelas apa?"

(Name) menatap balik ke Anos. "Kelasku? Aku bisa semuanya, tinggal menyesuaikan saja."

Become Wife of Demon King (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang