~~~ Happy Reading ~~~
"Begitulah, dan yang terakhir adalah kelompok Anos."'Tunggu, apa?' batin (Name) dengan dahi yang mengerut.
"Kelompok Anos masuk ke level terbawah. Di mana dikatakan ada keberadaan tongkat milik sang pendiri. Tapi sayangnya, tongkat sang pendiri sudah dicuri oleh seseorang sebelum sempat dinilai."
(Name) melakukan komunikasi dalam pikiran menggunakan telepati ke Anos. 'Anos-kun, kau tahu kan, harus apa.'
Anos membalas, 'Aku tahu maksudmu sayang. Tunggu sedikit lagi dan setelah itu aku akan mengungkapkannya.'
"Kami sedang berusaha keras untuk mencari pelakunya. Sampai saat itu, nilai tertinggi yang bisa kami berikan untuk kelompok Anos adalah 70."
(Name) hampir meledakkan kekuatannya, tapi Anos langsung menggenggam tangannya dengan erat. Dia tidak jadi meledakkan kekuatannya karna Anos telah menenangkannya.
Sasha langsung berdiri dari kursinya dan membantah perkataan dari wali kelasnya itu. "Aku tidak bisa menerimanya! Bukankah itu salah akademi yang membiarkan tongkat sang pendiri dicuri? Bukankah normal memberi dia nilai sempurna untuk hasilnya?!"
"Aku paham perasaanmu, Sasha-san. Tapi... mempertimbangkan kemungkinan yang ada, kami sudah memilih untuk menyelesaikan dengan cara ini."
Anos menggenggam tangan (Name) dengan erat. Kedua mata (Name) yang tertutup dengan kain sekilas membulat. Anos melakukan penggabungan dengannya dan kini mereka telah terhubung. Apa yang dilihat oleh Anos, kini bisa dilihat oleh (Name).
(Name) bisa melihat tongkat itu ada di pada salah satu siswa yang ada di dalam kelasnya. Dia tersenyum tipis karena dia sudah tahu apa rencana Anos selanjutnya.
"Sebelum mereka kalau itu adalah tongkat sang pendiri yang palsu... Karena ada kemungkinan mereka sendiri yang mencurinya untuk dapat nilai yang tinggi," kata salah satu siswa dari kelas bangsawan yang menyinggung kelompok Anos.
"Oh....begitu ya... Kau bisa melihat dari sudut pandang seperti itu juga?" tanya temannya yang duduk di samping.
"Meskipun sihirnya luar biasa, dia tetaplah yang tidak layak...dan untuk mengira Sasha-sama bergabung dengan kelompok si tidak layak dan gadis buta yang tidak berguna. Apasih yang terjadi padanya?"
Sasha tidak mengira kalau ada seseorang menghina dan menjelekkan sosok wanita yang sangat dia hormati. Sedikit informasi, Sasha itu menyukai sosok sang ratu iblis yang tak lain adalah (Name). Dia pernah membaca kisah-kisah yang menceritakan kehebatan dari (Name), termasuk berjuang bersama dengan sang raja iblis.
Dengan tatapan yang tajam Sasha berkata, "...Aku akan memberitahu kalian sesuatu..."
(Name) tidak menyangka kalau Sasha akan angkat bicara dan membelanya juga Anos.
"Anos dan (Name) tidak melakukan kecurangan. Berapa lama kalian akan mengabaikan mereka dengan alasan "karena mereka bukanlah bangsawan" atau karena "dia tidak layak dan kalian menyebut (Name) sebagai gadis buta yang tidak berguna."." di kedua mata Sasha muncul semacam simbol, menandakan kalau mata penghancurnya sudah aktif. "Kalau kalian punya masalah dengan kekuatan mereka, beritahu langsung ke mata iblisku!"
"Pfft, ahahahahaha." Anos tertawa lepas. "Kau orang yang aneh, Sasha. Sudahlah, hentikan mata yang berbahaya itu. Kau tidak seharusnya memarahi orang cuma karena nilai ujian....kau bilang ingin bila yang sempurna, kan?"
Tiba-tiba aura Anos menjadi mencekam dan seperti memberi tanda kalau dia menjadi marah. "Kalian bisa saja menghinaku dan menyebutku dengan si tidak layak. Tapi jangan berani, menyebut (Name) dengan sebutan gadis buta yang tidak berguna. Kalau sampai aku mendengarkan sebutan itu lagi, aku akan membuat kalian merasakan kesakitan dari kematian kalian."
~~~ Bersambung ~~~