16

509 43 0
                                    

Author Pov

Setelah Keren menikah dan karena ia tengah hamil ia mengambil cuti di kampus, hal tersebut membuat Laren mencari Keren karena hubungan mereka berakhir dengan tidak baik dan ia tahu bahwa Keren tengah mengandung anaknya. Laren mulai mencari kabar Keren dengan bertanya kepada Jo.

"Jo apa kamu tau Keren sedang dimana aku sudah lama tidak melihatnya"
Laren bertanya pada Jo karena ia menjadi dekat dengan Nadia setelah kejadian itu.

"Hem aku hanya tau kalau dia sedang cuti kuliah dan selain itu aku tidak tau"

"Yah cobalah bertanya kepada Nadia, tolong bantu aku kau tau kan aku khawatir dengannya"

"Aku tidak mau setiap perempuan punya privasi masing masing untuk disimpan dengan sahabat mereka dan lagi pula bukanya kau sudah putus"

"Aish dasar penghianat"


Setalah tidak mendapatkan jawaban dari Jo ia mencoba untuk menemui ayahnya dengan maksud bertanya, mau bagaimana lagi walau ia tahu bahwa ibunya lebih bijak dan mungkin bisa memberinya jawaban tapi tetap saja Laren memandang ibunya sebagai wanita tua menyebalkan dan aneh serta suka mengatur ia tidak ingin menjalin hubungan berarti dengan ibunya.


Laren bergegas menuju apartemen ayahnya, setelah sampai dia sedikit ragu untuk menekan bel ia takut ia nanti salah bicara dan malah membuat ayahnya tau kesalahannya, tapi ia mencoba memberanikan diri untuk menekan bel pintu itu dan akhirnya pintu itu mulai terbuka akan tetapi bukan ayahnya yang membukakan pintu akan tetapi selingkuhan ayahnya dulu yang membuat pertanyaan muncul di kepala Laren sekarang kenapa ia ada di rumah ayahnya.




"Em apa yang kau lakukan disini dan apa ayah ada? "

"Huh tentu saja aku tinggal disini dan ayahmu sedang bermain dengan putrinya sekarang"

"Ok... Biarkan aku masuk sekarang"

Balasan Laren yang acuh dan terkesan tidak sopan membuat wanita tersebut berdecak kesal.






Setelah masuk wanita tersebut menawari Laren minuman dan mengajaknya untuk makan akan tetapi Laren menolak dan malah menarik ayahnya ke arah balkon dan mengunci pintu balkon dari luar.

Hal tersebut membuat ayahnya marah dan "yah apa kau tidak bisa bersikap sopan kepadanya dia sekarang juga ibumu dan bukankah kau muak dengan ibumu itu dia lebih baik dari wanita itu"

"Hah apa maksud ayah dia lebih baik dari ibu itu tidak mungkin dan yang perlu ayah ingat awal semua kehancuran ini adalah ayah"

"Dan lagi pula ayah apa ayah bilang kalau  dia sekarang ibuku dan dia sah menjadi istri ayah, jangan pernah bermimpi ayah aku tau ibu tidak akan menceraikan mu."

'Hah sepertinya putranya kini tidak terlalu tau tentang ibunya apa kau tau kalau ibumu sudah meminta cerai kepadaku"

"Apa maksud ayah ibu menceraikan ayah itu tidak mungkin kan dan apa alasan ibu menceraikan mu"

"Yah aku tidak tau kenapa dia menceraikan ku tapi kurasa aku cukup senang"








Bersambung......

Mom For Baby (Part 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang