BAB 16. Diary Biru

22 3 0
                                    

"Lo boleh marah, boleh memukul dia, tapi jangan lupa kalau kita itu pernah sahabatan"

Fajar dan Embun dibuat terkejut dengan kedatangan 4 orang dihadapannya itu. Fajar sudah akan maju, namun perkataan Kirana menghentikannya.

"Kak Argo gak ada niat jahat kok. Gue yang jamin," Fajar mendengus, jika bukan karena Embun dan sahabat gadis itu sudah sedari tadi Fajar mengusir Argo.

Kini tatapan pria beralih pada sahabatnya Sky, lihat bagaimana pria itu terlihat dekat dengan Nora

"Sejak kapan?" tanya Fajar

"Hem. Kok gak pernah cerita sama Embun," gadis berswiter biru itu ikut angkat bicara.

Sore itu Embun dan Fajar berencana pergi berdua, namun kedatangan tamu tidak diundang itu membuat mereka harus membatalkan rencananya.

"Ehm, gue sama Sky udah lama dekat cuman kita backstreet," jelas Nora.

"Jangan bilang Kirana juga sama. Kok kalian tega banget sih sembunyiin ini dari Embun" protes Embun. Tentu saja gadis itu tidak terima, Kirana dan Nora sudah memiliki pasangan tetapi malah menyembunyikannya.

"Gue sama kak Argo gak ada hubungan apa apa kok." Jelas Kirana tidak ingin Embun salah paham. Jika itu dulu mungkin saja Kirana merasa senang memiliki kesempatan dekat dengan Argo namun sekarang situasinya sudah jauh berbeda.

"Jadi? Untuk apa kalian datang kesini? Mau pamer pasangan atau gimana? Ganggu kita aja," kesal Fajar. Pria itu terlihat tidak suka dengan kedatangan para tamu itu.

"Yaelah. Embun sendiri pasti kangen sama teman-temannya. Lo sih egois banget bawa Embun untuk diri lo sendiri," cibir Sky

" Hem, Embun kangen kalian. Kenapa ngilang tiba-tiba sih." Rengek Embun. Nora tersenyu mmenatap Embun.

Beberapa hari lalu setelah menemui Angkasa, Nora tidak sengaja melihat sebuah diary berwarna biru di tas milik Embun.

Anggap saja dia lancang membuka privasi milik orang lain, namun gadis itu terlalu penasaran dengan apa saja yang Embun harapkan di sisa umurnya.

Nyatanya gadis itu benar-benar tidak memiliki pengharapa untuk hidup, lihat saja dari semua list harapan yang dia buat, tidak satupun yang meminta umur yang panjang.

Airmata Nora menetes saat membaca list harapan yang tertuju padanya.

Mencari pria yang tepat untuk melindungi Nora

Bahkan di saat saat seperti ini, Embun lebih memikirkan kebaahagiaan orang sekitarnya daripada dirinya sendiri.

"Bantu gue. Anggap aja ini aneh, tetapi gue ingin mewujudkan harapan Embun, yah setidaknya hanya itu yang bisa gue lakukan," mohon Nora pada Sky.

Dia dan Sky tidak pernah memiliki hubungan apa pun, Nora sengaja mengatakan mereka backstreet agar Embun tidak mempertanyakan apa pun lagi.

"Gimana kalau itu justru buat Embun sedih. Dia sahabat lo, dan sekarang lo ingin membohongi dia," bukannya tidak ingin membantu, hanya saja akan beresiko apalagi jika sampai ketahuan.

"Gue yang akan tanggungjawab. Please!" mohon Nora

Tidak punya pilihan lain, Sky akhirnya menuruti permintaan Nora.

"Wah ada tamu ya," sambut Arina

"Halo tante!" sapa mereka menyalimi Arina bergantian.

"Masuk yuk." Ajak wanita paruh baya itu

Sebelum masuk Nora dan Sky sempat bertemu pandang, Nora tersenyum sambil menggumamkan kata terimakasih. Nora menyadari ada binar di mata Embun saat mengetahui dia telah memiliki pasangan.

99 Days With You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang