• Wedding Agreement • ( drama )

•Bagian dua puluh empat•

Sebelum baca silahkan tinggalkan jejak berupa vote ya teman.. karena dukungan kalian sangat berarti untukku...

Happy reading nder(:

.

.

..

5 years later...

Bandara internasional Soekarno Hatta

" Mama! "

Terdengar suara teriakan seorang anak kecil laki-laki yang menggema sepanjang area bandara lengkap dengan menyebutkan kata 'mama' berulang kali.

" Mama, hiks .. "

Kini suara teriakan itu di lengkapi dengan isakan yang lolos dari bibir mungil si anak kecil.

Orang-orang yang berada di sekitarnya hanya melihatnya tanpa ada niatan menolong, karena mungkin mereka takut jika di sangka menculik anak tersebut. Kaki kecil itu telah lelah berjalan dan berakhir dengan berjongkok sembari terus terisak takut sekaligus bingung karena kehilangan sang mama di tempat luas dan ramai seperti bandara.

Tap

Tap

Tap

" Hahh~ akhirnya aku pulang.. "

Ucap seorang pria tampan sembari menghirup dalam-dalam udara segar disana dan kemudian ia hembuskan perlahan. Sungguh ia merasa sangat senang karena setelah lima tahun lamanya ia meninggalkan tempat kelahirannya ini untuk merintis usaha di luar negeri.

Pria tampan itu bernama Reyhan, ia kemudian melangkahkan kakinya bermaksud untuk meninggalkan area bandara sembari menggeret koper besar hitamnya itu, sebelum langkahnya terhenti tatkala ia melihat seorang anak kecil tengah berjongkok dan menangis, terbukti dari bahu kecil itu yang bergetar.

" Oh astaga anak siapa itu? Dan kenapa tidak ada yang menolongnya?? Apa semua orang buta?! "

Monolognya kesal,karena dari sebanyak orang disini tak ada satupun yang berniat menolong anak kecil menyedihkan itu. Dan dengan langkah mantap, Reyhan segera mendekati sang anak kecil untuk kemudian berjongkok menyamakan tingginya itu.

" Hey nak, kau tak apa? Kenapa menangis? Dimana ibu dan ayahmu, hm?? "

Ujarnya sembari mengusap pucuk kepala anak kecil itu yang sedikit tersentak.

Oh lihatlah, mata anak kecil ini sudah terlalu sembab!

Reyhan jadi tak tega melihatnya, iapun segera memeluk anak kecil itu yang untungnya tidak menolak dan malah membalas memeluknya denga erat.

" Hiks , Mama .. "

Isak anak kecil itu dalam dekapan erat Reyhan yang entah kenapa membuat hatinya ikut sedih mendengarnya.

Setelah beberapa saat menenangkan si kecil, akhirnya Reyhan melepaskan pelukannya dan menatap anak itu dengan lembut.

" Kau tersesat ya? "

Anak kecil itu hanya mengangguk lesu sembari menatap lucu ke arahnya.

Reyhan mau tak mau di buat tersenyum karena mata anak kecil itu terlihat sangat menggemaskan.

" Baiklah, mau ikut dengan paman? Jangan takut, paman orang baik, nanti akan paman bantu mencari mama mu itu, oh! Mau paman traktir es cream? "

Ujar Reyhan panjang lebar dengan antusias menatap anak kecil itu yang terlibat tengah berfikir ,mungkin?