•Bagian dua puluh dua•

211 16 7
                                    


Injek bintangnya ya kawan~

Happy reading-!!

•wedding agreement

Brak!

" dimana lokasi mereka berdua "

Ujar Reyhan setelah membuka kasar pintu bercat coklat itu dan mendekat ke arah dua anak buahnya.

" mereka berdua saat ini berada di Vancouver, Canada "

Ujar salah satu anak buahnya menatap Reyhan yang menyeringai.

" siapkan penerbangan tercepat untukku, hubungi orang-orang yang berjaga disana untuk mengamankan kondisi di sekitar tempat tinggal mereka "

Titah Reyhan kemudian berlalu tanpa menunggu jawaban dari anak buahnya itu.

" tunggu kedatangan Malaikat maut kalian bitch "

wedding agreement

" Dion, ayah sungguh minta maaf padamu "

Ujar ayah Dion menunduk menyesal membuat Dion mengernyit bingung

" ada ayah? Kenapa meminta maaf padaku? "

Ujar Dion menyentuh tangan ayahnya yang entah kenapa menjadi dingin

" maaf, ayah telah berupaya keras untuk membebaskanmu darisini, namun ayah gagal. Pengacara keluarga kita memutuskan untuk undur diri dari kasus ini dan memilih pergi mengakhiri kontraknya "

Dion terkejut tentu saja, bagaimana bisa pengacara handal keluarganya memilih undur diri dari kasusnya dan pergi begitu saja?.

" sial "

Desis Dion marah, ia memijat pelipisnya yang berdenyut.

" Ayah sungguh minta maaf padamu nak, tapi ayah berjanji akan mencarikan pengacara handal lagi untuk membebaskanmu "

Dion hanya menggeleng dan menghela nafasnya lelah.

" tidak perlu ayah, biarkan aku disini menanggung semuanya. Lebih baik ayah pulang dan istirahat, aku tahu ayah lelah saat ini "

Ujar Dion memaksakan dirinya untuk tersenyum menatap ayahnya.

Setelah kunjungan dari ayahnya, Dion kembali masuk ke dalam sel dan duduk termenung di pojok sel.
Entahlah, ia melamun menerawang jauh bagaimana nasibnya akan berakhir.

" Raya.. "

Gumam Dion dan sedetik kemudian ia mencengkram rambutnya sendiri-frustasi dan berteriak keras disana.

" U-uhh~ sayang jangan menendang terus hmm, biarkan bundamu ini tidur "

Ucap Raya seraya mengusap lembut perut besarnya-menenangkan si jabang bayi yang sedari tadi terus menendang.

Setelah dirasa jabang bayinya tenang Raya menghela nafasnya dan kembali memejamkan mata lelahnya. Raya berharap malam ini ia dapat tidur dengan nyenyak tanpa mimpi buruk yang beberapa hari ini terus menghantui tidurnya.

•  Wedding Agreement • ( drama )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang