Sebenarnya aku gak mau banyak basa basi, jadi i hope you enjoy this story and don't forget to vote.
Happy reading
°
°
°
°Hari ini sungguh hari yang kunanti nantikan. Yap kalian benar! Hari ini adalah hari dimana Evan akan datang untuk menjemputku langsung sekalian memperkenalkan diri kepada keluargaku.
Sungguh aku sangat menantikan jamuan makan siang kali ini. Bahkan sepertinya ini jamuan makan siang pertama yang dapat membuat hatiku berbunga bunga.
Namun ada satu hal yang membuatku sedikit tegang, yaitu Yorda. Aku tahu bahwa Yorda tidak mungkin melepaskanku begitu saja.
Bahkan setelah makan malam dimana kami membicarakan kesetujuan Evan atas pertunangan ini, tidak henti hentinya Yorda selalu menghasutku untuk membatalkan pertunangan ini.
Yorda adalah orang yang harus aku waspadai keberadannya. Karena bagaimanapun sifat Yorda, aku yakin dia sangat sayang kepada adik kecilnya ini. Yahh walaupun terkadang membuatku ingin menendang wajahnya.
Tok tok tok
"Nona... Tuan Evan sudah menanti anda di bawah"
"Baiklah aku akan segera turun" Sungguh aku tidak percaya bahwa Evan sudah sampai
Bagimana ini?!! Sungguh aku salah tingkah hanya dengan mendengar keberadaanya. Aku berharap aku tidak mempermalukan diriku di depannya
Aku melihat cermin sekali lagi untuk memastikan aku dalam keadaan cantik saat ini. Dan berharap Evan akan terpesona melihatku
-------------------<><><>--------------------
Aku dapat melihat Evan dari atas sini. Terlihat bagaimana rambut hitam kebiruannya mengkilat bagai ditaburi bubuk peri serta mata tajam berwarna ruby yang siap menikam siapa saja saat ini
Sungguh aku masih belum siap untuk menunjukkan diriku kepadanya yang sesempurna itu
Wah bagaimana bisa ada seorang setampan itu namun disia siakan. Sungguh aku tidak akan memaafkan Lucy karena telah membuangnya
Deg deg deg
Bagaimana ini??!! Detak jantungku bahkan sampai terdengar hanya karena aku melihatnya dari atas tangga seperti ini. Bisa gila aku rasanya
Tuk tuk tuk tuk
Akhirnya aku turun dari tangga dan berjalan mulai mendekat ke arah Evan yang masih belum mengetahui keberadaanku
"Per.. Permisi tuan" Kataku gugup. Sungguh aku menyumpahi mulutku yang gagap ini
"Ah! Apakah kau anak dari Duke Edgard?" Tanyanya sambil melihat ke arahku
"Iya. Bagaimana kau tahu?"
"Apakah ada anak gadis lain selain kau di rumah ini?" Jawabnya
Huh sungguh bodoh. Rasanya aku ingin tenggelam ke lautan sekarang juga. Bagaimana bisa aku mempermalukan diriku sendiri di pertemuan pertama kami.
"Siapa namamu?" Tanyanya.
Tunggu, dia menerima proposal Ayah tanpa tahu nama calon tunanganya sendiri?! Sungguh perbuatan tidak sopan.
Aku tahu bahwa sebenarnya dia ingin menolak permintaan ini. Namun aku tidak menyangka dia sebegitu tidak pedulinya padaku
"Violin. Namaku Violin"
"Baiklah. Apakah kamu sudah siap?"
"Tunggu.. Apakah anda tidak ingin makan siang terlebih dahulu?"
"Aku tidak punya waktu sebanyak itu untuk sekedar makan siang"
Sungguh ketus jawabannya. Namun, aku tetap yakin bisa meluluhkannya dengan informasi yang sudah kuketahui lewat novel.
"Tunggu! Apa yang kau lakukan pada adikku?!" Tanya Yorda dengan mimik mencengkam.
Sudah kuduga misiku tidak mungkin akan berjalan mulus selagi Yorda masih ada di sini.
"Membawa calon tunanganku ke kediamanku?" Jawab Evan santai
Sungguh kedua orang ini tidak dapat dibiarkan bersama. Dalam kurun 30 detik saja sudah membuat tempat ini seperti gunung es yang sangat dingin.
Namun, jujur hatiku sedang berbunga bunga saat ini karena Evan menganggaplu calon tunangannya. Dan aku harap dia segera menyukaiku.
Yah walaupun aku yakin itu tidak akan semudah membalikan telapak tangan. Bahkan, Lucy sang dewi saja butuh 6 bulan untuk sekedar menjadi teman Evan si beruang kutub.
Aku harap diriku sendiri tidak menyerah atas sifat Evan yang sungguh menyebalkan. Aku bahkan ingat Evan pernah membuat Lucy tersesat di hutan hanya karena Evan risih dengan keberadaan Lucy yang selalu mengikutinya. Ya walaupun akhirnya Evanlah yang menolong Lucy.
Sudah kubilang kan bahwa Evan adalah tsundere. Dan itu hanyalah sebagian kecil dari sifat Evan yang membuat orang lain tidak betah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I
Historical FictionReinkarnasi. Yah percaya atau tidak itu terjadi padaku yang entah bagaimana caranya bisa masuk kedalam suatu webnovel yang kubaca sampai berkali kali sangking sukanya. Namun di kehidupan ini aku hanya figuran biasa yang mungkin hanya akan sekedar le...