02. Patner

925 69 2
                                    

"Dasar brengsek sialan!!!"

Seokjin meraung berang, dia menubruk laki-laki dengan tubuh tak lebih tinggi darinya. Dengan mengabaikan orang-orang di bar itu yang menatap mereka terkejut.

Seokjin mulai meninju wajah laki-laki yang sudah terkapar di lantai dengan kepalan tangannya.

"Oppa stop! Oppa Jebbal!" terdengar suara jeritan wanita setelah itu. Menahan tangan Seokjin sebelum dia benar-benar mengamuk di atas tubuh laki-laki bertubuh pucat yang terengah menghadapi serangan Seokjin.

Seokjin semakin mengamuk, mendorong tubuh si wanita dengan kekuatan tangannya.

"Diam jalang!" ancamnya kemudian,

Tak lama dua orang petugas keamanan meraih ke dua lengan Seokjin, mengangkatnya dari tubuh, Min Yoongi, nama laki-laki yang Seokjin pukuli, dan menjauhkan mereka. Si wanita segera berlari ke arah Min Yoongi untuk mengecek keadaanya.

"Oppa, kau tak apa?"

"Penghianat! Pergi kalian dari hidupku!" lengking Seokjin yang masih meronta saat di bawa keluar bar oleh kedua petugas itu.

Seokjin mengerjap. Di tatapnya langit-langit kamar asing yang saat ini di tempatinya dengan cahaya redup.

"Ngrokk.... Ngrook..." terdengar suara orang mengorok di samping tubuhnya.

"Suaramu mengangguku, dasar," keluhnya, melempar bantal tepat di wajah Namjoon. Lalu dia keluar kamar mereka.

"Kenapa sih harus pesan hotel single room, dasar pelit," Seokjin mengerutu, mengambil air dari kulkas untuk mengatasi kerongkonganya yang kering.

Sebuah pesan masuk di ponselnya,

"Taehyung sudah tidur, dia makan dengan baik,"

Pesan dari Park Bo Young.

"Tidak usah memberitahuku sedetail itu setiap waktu," jawab Seokjin malas.

"Sama-sama," balas Bo Young sarkas.

Seokjin mendengus,

"Aku akan ganti biaya makan dan lain-lain,"

"Aku pakai bahan di lemari esmu, tenang saja, aku yang menumpang makan di rumahmu ya pak direktur,"

"Hei, sialan,"

"He he he,"

"Kau mau menikah dengan Namjoon? Aku harap kau memikirkannya lagi, atau setiap hari kau harus menyumpel telingamu dengan headset,"

"Ya!!! Siapa yang akan menikah dengannya?!!"

"Ah, aku akan siapkan kado untuk pernikahan kalian, dan aku tahu itu apa,"

"Diamlah, atau aku akan menelfonmu sekarang,"

Seokjin memencet tombol power ponselnya dan mematikannya, dia benci seseorang menelfon saat dia sedang istirahat. Dia benci di ganggu.

**

"Yeoboseo?"

"Kenapa lama sekali mengangkatnya,"

Seokjin di seberang terdengar marah-marah.

"Aku habis keluar untuk jalan-jalan,"

"Di mana Taehyung?"

"Dia sedang mandi, kami jogging bersama hari ini,"

"Aku tidak mendengar kabarnya sejak kemarin,"

Over The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang