15. Father's Warm

634 51 8
                                    

"Hyung, kau mengenal sekertaris baruku?" tanya Namjoon antusias,

Seokjin mengangguk,

"Aku tak tahu dia semanis itu,"

"Ya! Pikirkan saja bagaimana dia bekerja nantinya,"

"Tapi aku percaya dia berkompeten, kau kan yang merendomendasikanya, aku percaya padamu,"

"Dia sempat berhenti kerja karena alasan kesehatannya, tapi dia membutuhkannya sekarang,"

Namjoon mengangguk semangat,

"Park-ssi orang yang sangat humble, tapi jangan pikir dia ramah padamu dia akan menyukaimu ya Joon,"

Namjoon menepuk bahunya, "Siapa tau kan? Dia akan jatuh cinta pada calon CEOnya,"

"Hahaha, jangan bermimpi,"

**

Seokjin terusik tidurnya oleh tangan lembut yang membelai kepalanya.

"Eomma?" panggilnya, suara Seokjin masih serak karena panas di tenggorokannya.

"Apanya yang sakit sayang?" wajah ibunya tampak cemas melihat kondisi Seokjin saat ini.

Seokjin mengelengkan kepalanya,"Aku tak apa-apa, eomma harus bersama Taehyung sekarang, dia pasti lebih membutuhkanmu," kata Seokjin,

"Ada ayahmu di sana, kau tak perlu cemas," jawab ibunya, dia duduk di samping ranjang Seokjin memandangi anaknya yang tampak tak berdaya,

Seokjin mengangguk lemah,

"Apa Namjoon dan Bo Young noona sudah pulang?" tanya Seokjin menyadari kealfaan sahabat-sahabatnya itu.

"Mereka akan kembali lagi, sementara eomma yang akan menjagamu," jelas ibu Seokjin,

"Bilang pada mereka untuk pulang saja, aku bisa sendiri," pinta Seokjin,

"Seokjin, kau punya sahabat yang baik, eomma tak tahu apa yang terjadi pada kalian tanpa mereka. Eomma sudah menyuruh mereka pulang tapi mereka menolak. Mereka tetap mau menemanimu di sini," ibunya mengelus kepala Seokjin lagi.

Seokjin sekarang mencoba bangun, dan duduk dengan menyandarkan setengah badannya di kepala ranjang di bantu ibunya.

"Eomma, operasi Taehyung berjalan dengan lancar kan? Dia akan baik-baik saja kan?" Berondong Seokjin. Dia ingin segera tahu kabar adiknya itu.

"Dia akan baik-baik saja, kau pikirkan dirimu saja dulu Seokjin," jawab ibunya menenangkan.

Seokjin mengeleng, "Jaga dia eomma, kau tahu aku tidak bisa apa-apa sekarang," air mata jatuh di wajah Seokjin. Karena dia sakit membuatnya tidak bisa berada di sisi Taehyung sekarang untuk menemani adiknya itu. Tubuhnya yang tidak berdaya bahkan untuk bangun membuatnya frustasi.

"Jangan bilang begitu," ibu Seokjin memeluk bahu Seokjin. Ibu Seokjin tahu Seokjin sudah melakukan yang terbaik untuk adiknya.

"Eomma yang harus berterima kasih padamu, kau sudah menjaga Taehyung dengan baik, maafkan eomma ya nak, kau selalu mengalah padanya. Maafkan eomma tidak bisa menjagamu juga," ucap ibunya, ikut menangis di pelukan Seokjin.

"Eomma selalu ada untukku kapanpun aku butuhkan kan? Dan sudah jadi tugasku menjaganya," kata Seokjin kemudian.

Seokjin mencoba tersenyum, dia senang merasakan kehangatan pelukan ibunya. Tapi selama inipun, ibunya tidak pernah meninggalkannya, ibunya selalu ada untuknya kapanpun dia butuhkan.

Over The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang