Nyonya Kim menatap bayi kecil itu di dalam incubator dengan tatapan sedih dan prihatin. Bayi yang baru saja kehilangan ibunya bahkan sebelum ibunya itu bisa melihatnya lahir. Dia mendengar sendiri dari sang dokter, bayi ini lahir prematur, lebih cepat dari yang di perkirakan, karena ibunya mengalami pendarahan hebat dan kekurangan darah sehingga tidak tertolong.
Nyonya Kim mengusap matanya kasar,
"Ayo kita adopsi anak ini," katanya dengan isakan tertahan pada suaminya yang sudah di sampingnya,
"Yeobo, kau mau melakukannya?" tanya pak Kim kaget, awalnya mereka ke sini hanya ingin melihat bayi itu.
"Kenapa aku jatuh cinta hanya dengan melihat anak ini sekali saja, aneh sekali bukan? Lihat dia, dia lucu sekali, aku-" nyonya Kim tidak bisa menahan tangisnya, "Dia tampan sekali bukan? Aku bertanya-tanya dia akan mirip siapa,"
Pak Kim memeluk bahu istrinya,
"Terima kasih sayang, ayo kita jaga anak ini, Taehyung, Kim Taehyung adalah nama yang bagus kan?"
"Nama untuk anak ini berupa harapan untuk hidup kita nanti, melengkapi harta berharga kita, Kim Seokjin,"
**
Taehyung menyelimuti tubuh kakaknya yang tiba-tiba saja mengigil,
"Kau harus ke rumah sakit ya Jin hyung," tawar Taehyung memeluk Seokjin dengan tubuhnya, semalaman dia tidak tidur, untung saja hari ini libur. Mereka berdua bisa tetap di rumah seharian. Dan Taehyung bisa leluasa merawat kakaknya.
"Tidak usah, nanti juga reda sendiri," kata Seokjin, masih menutup matanya. Demam bukan masalah besar untuknya, tidur dan minum obat sudah cukup, pikirnya.
"Eomma akan ke sini nanti, tapi sepertinya hujan salju di Gwacheon membuat jalan tertutup,"
"Bilang pada eomma tak usah datang dulu, aku tidak apa-apa."
"Hyung kau semalaman saja mengigau tak karuan,"
"Benarkah?" Seokjin membuka matanya, yang wajahnya langsung berhadapan dengan Taehyung,
"Aku merancau apa saja?"
"Bilang Taehyungie, khajima, Taehyungie sarangee..."
"Bohong,"
"Hahaha, tidak percaya," Taehyung tertawa melihat wajah ngeri Seokjin,
"Sudahlah kau bohong, hyung jadi sakit kepala," keluh Seokjin, karena di rasa setiap dia membuka mata rasanya panas dan berputar-putar.
"Mau aku masakan sesuatu?" tawar Taehyung,
"Tak usah, pesankan makanan saja, nanti aku tambah sakit perut karenamu,"
Taehyung nyengir, agak lega kakaknya sudah sedikit membaik dan bisa di ajak becanda.
Taehyung kembali menelusup di dalam selimut Seokjin setelah menelfon ibunya dan memesan makanan.
"Kau tidak ingat kau mengigau apa hyung?" tanya Taehyung lagi,
"Tidak, jangan memulainya lagi deh," jawab Seokjin di balik selimut,
"Tidak penasaran?"
"Ya!!! Diamlah,"
Taehyung terkikik,
"Kau menyukai seseorang kan?"
Wajah merah Seokjin karena demam bersemu semakin merah,
"Mau aku panggilkan orangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Over The Moon
FanfictionKeluarga Kim Seokjin awalnya nampak baik-baik saja dan harmonis, namun sejak kehadiran bayi kecil di rumahnya dan membuatnya menjadi seorang kakak, merubah banyak kepribadiannya. Kim Seokjin menjadi pemarah dan pembangkang bahkan dia sendiri berjanj...