Budayakan Vote & Comment
Sorry for typo
©Park_213
[041021]
Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.Beberapa hari berlalu, akhir pekan pun datang.
“Semua pasti begitu. Hari ini mungkin baik-baik saja, tapi besok bisa saja sakit.”
Kata-kata Jimin selalu terngiang dalam benakku, seolah terjebak selamanya di sana.
Aku bisa dengan jelas mendengar suaranya setiap kali bangun pada pagi hari, dan terkadang aku merasa sedikit bersalah.
Aku merasa hampa dan kesepian.
Aneh.Rasanya seperti membawa pulang seekor anjing telantar di tepi jalan, kemudian membuangnya lagi.
Satu sisi hatiku terasa hampa.
Aku beranjak dari tempat tidur dan melihat ponselku, tetapi sama sekali tidak ada kabar dari Jimin.
Di satu sisi, aku juga merasa lega karena masalah kami terselesaikan hari itu.
Sorenya, aku pergi ke studio foto.
Hari ini adalah hari pemotretan foto pernikahan Taehyung dan Yoongi. Aku pergi ke studio foto dengan berat hati dan malas-malasan karena hari ini hanya sesi foto bersama para sahabat, setidaknya itulah yang dikatakan Taehyung padaku.
Aku merasa bahwa aku benar-benar teman yang baik mengingat apa yang terjadi beberapa hari lalu, tetapi aku tetap muncul dalam balutan jas dan datang tepat waktu.
Saat aku membuka pintu dan masuk, Taehyung sedang berpose kaku menggunakan tuxedo. Begitu juga Yoongi, yang tak banyak bergerak.
Teman-teman ku dengan nada bercanda mengejek mereka, “Astaga!”
Tapi, mereka berdua malah sengaja saling memeluk setiap kali disoraki. Aku tidak yakin apa yang menyenangkan dari itu semua, meski sepertinya itulah alasan orang-orang memutuskan untuk menikah.Jung Hoseok–alah satu sahabat kami– berteriak, “Tunggu saja kau!”
Semua bertepuk tangan senang. Aku ikut tertawa, walaupun dalam hati bertanya-tanya apakah kami ini benar-benar sahabat Taehyung. Aku sama sekali tidak memahami alasan Taehyung dan Yoongi yang menganggap kami semua sebagai teman terdekat mereka dan mengajak kami foto bersama.
Setelah sesi pemotretan selesai, Taehyung diam-diam menghampiriku dan bertanya, “Jadi, bagaimana?”
“Sudah berakhir.”
“Setelah itu tidak ada kabar?”
“Begitulah.”
Kemudian, Yoongi datang dan ikut menimbrung, “Jimin sebenarnya tidak punya nomor telepon yang layak.”
Taehyung mengernyit. “Nomor telepon ya nomor telepon saja. Apa itu kontak yang layak?”
“Jimin benar-benar tidak punya nomor telepon.”
“Kenapa?”
“Katanya dia tidak percaya bahwa tali persahabatan akan putus kalau kita mengganti nomor telepon. Aku ingat dia pernah bilang begitu dulu.”
Barulah aku paham alasan Jimin tidak memberiku nomor teleponnya. Alasan dia menggeleng dengan tak bertenaga saat itu.
Aku langsung bertanya kepada Yoongi, “Hyeong, apa dia biasanya mengunjungi teman-temannya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter In Heart [KM] ✓
RomanceKau membuatku tak bisa hidup tanpamu, dan sekarang kau bertanya ada apa denganku? Genre: - Sad - Romance - Fanfiction - Boys Love Main Cast: Jimin aka Sub! Jungkook aka Dom! Start: 02-10-2021 Finish: 31-10-2021 Status: Completed ⚠️WARNING⚠️ - KookM...