28. Pulang

1.6K 241 41
                                    

lama ya gak update ini? tapi part ini banyak narasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lama ya gak update ini? tapi part ini banyak narasi. harus sabar bacanya. biar gak bosan bisa sambil dengar bgm yang ada di mulmed. semoga part ini bisa mengobati kerinduan. kalau ada yang rindu sih wkwk.

part sebelumnya kan gak pakai target, yang ini target lagi ya. ternyata siders mempannya kalau dikasih tantangan :') tapi enak kan kalau pakai target, misal udah achieve, aku update. jadi gak nunggu lama. kalau gak sampai target ini, tunggu sampai dulu baru di update.

90 votes for next part. bisa lah ya. chapter-chapter sebelumnya nyampe kok segitu🥵

btw ini angst, tapi ada manisnya juga. baca aja deh. jangan lupa komennya di line yang kalian mau komen. boleh komen apa saja.

happy reading, x.

—•—

Terdiam di sebuah halte memandang ke arah jalanan. Mengabaikan kendaraan atau orang yang berlalu lalang. Sesekali bus akan berhenti tepat di depan halte. Tetap tidak mengusik atensi Da In sama sekali. Kenya itu tengah tenggelam dalam dunianya sendiri. Mantik yang berkelana jauh menuju masa lalu. Pertama, merenungi kesalahan-kesalahan yang pernah ia lakukan. Kedua, berpikir tentang orang-orang yang pernah hadir menjadi tameng sekaligus tempat bernaung hingga semesta merenggutnya dari Da In. Ketiga, memikirkan semua rencana yang sudah ia lakukan, kegagalan dan keberhasilan. Meski jika dipikir, hampir seluruh rencananya meleset jauh dari hasil yang diharapkan. Terakhir, mencoba memahami itikad semesta yang memberinya cobaan bertubi-tubi. Entah sebab balasan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, atau sekadar mengukur kemampuan Da In bertahan di bawah eksamen lara.

Mengingat kembali, Da In ingat tempatnya duduk sekarang. Setelah menjemput Nyonya Kim pagi ini, Da In meminta Jungkook untuk menurunkannya pada halte dengan sedikit paksaan. Tentu masih ada kekhawatiran dari Jungkook melihat Da In yang tengah berkabung meminta untuk pergi sendiri. Bukan tidak mungkin wanita ini akan melakukan hal-hal di luar nalar lagi. Namun dugaan Jungkook tidak sepenuhnya benar. Nyatanya yang menjadi pilihan Da In adalah berdiam diri di tempat ia diturunkan sesaat lalu. Halte yang pernah ia datangi setelah menghabisi dua suruhan Seokjin kala itu.

Sekelebat memori tentang Taehyung melintas pada benak. Ia ingat mendatangi tempat ini dengan pria itu. Pria Kim lah yang membantunya lolos dari dua suruhan Seokjin. Sejak awal, Da In tahu terlibat dengan Taehyung bukan hal benar. Melemparkan diri dalam jurang dan dibiarkan terjerat pada ceruk afsun Taehyung adalah hal salah. Ada sedikit asa yang Da In rasakan saat Taehyung berucap akan menyelamatkannya. Seharusnya, dia tidak menggantungkan diri pada Taehyung hanya karena ucapan pria itu.

Kepala Da In berputar pening ketika ia mulai memejamkan mata. Berbagai suara memenuhi benak dan otaknya. Terlarut dalam kesedihan seperti yang sudah-sudah. Sejak kepergian Hoseok, Da In merasa hidupnya sudah tidak berarti. Raganya bergerak tanpa jiwa. Rangkaian tujuan yang telah menjadi daftar rencana dia dan Hoseok seolah lenyap begitu saja.

Dangerous ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang