"terima kasih sudah belanja disini !" Ujar aerin kala pelanggan itu keluar membawa plastik belanja nya. Kerja paruh waktu sebagai kasir di supermarket yang ada di dekat rumahnya sudah menjadi keseharian aerin kala pindah ke seoul. Sepulang sekolah ia akan naik bis untuk sampai ke halte yang jarak nya sekitar 200 meter dari supermarket tempat ia bekerja dan melanjutkan nya dengan berjalan kaki.
Ia menuju rak camilan, mencatat ketersediaan stok atau ada barang yang kosong. Hari ini ia shift sendirian karena teman satu shift nya, han, tengah sakit demam. Supermarket terdengar sangat sunyi kala tak ada satupun pelanggan. Jam menunjukkan pukul 9 malam, dan supermarket ini akan tutup sebentar lagi.
Aerin bangkit sembari membawa keranjang berisi camilan2 yang sudah tak layak jual atau kadaluarsa, ia akan membuang nya di tong sampah belakang. Selesai membuang sampah sebelum ia melepaskan apron kerja nya, seorang pemuda berjalan masuk ke dalam supermarket mengenakan hoodie biru gelap dengan tudung nya yang menutupi sebagian wajah nya.
Aerin agak was-was akan kehadiran nya. Agak mencurigakan, mata nya mengikuti kemana arah orang itu pergi. Tangan nya menelusup ke kantung celana, menggenggam erat alat kejut kecil yang selalu ia bawa untuk berjaga-jaga.
Pemuda itu berputar-putar sebentar lalu mengambil Jajangmyeon instan dan sebotol cola. Selesai dengan belanjaan nya, orang itu berjalan ke kasir. Aerin dengan sigap me-scan semua barang belanjaan orang itu.
"Total nya 18,500 won" ujar aerin.
Orang itu merogoh kantung hoodie nya, mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan nya kepada aerin. Tanpa gadis itu sadari, pemuda itu menatap nya intens di balik tudung nya. Setelah menerima struk dan kembalian ia menuju dispenser yang ada di dekat pintu. Memasak Jajangmyeon nya dalam diam dan keluar dari sana.
Tak merasakan lagi adanya bahaya, aerin memilih untuk kembali melakukan pekerjaan nya yang sempat tertunda. Diam-diam ia menyesal sudah berburuk sangka orang itu. Tapi tak ada salah nya kan waspada ?. Ia berdiri dan mematung sebentar, semua nya sudah ia lakukan yang artinya ia tak ada lagi yang bisa dilakukan. Gadis menghela napas dan melepas apron nya.
Ia berjalan ke belakang, setelah menggantung apron nya dia mengenakan sweater yang ia pakai sebelumnya dan berjalan keluar. Gadis itu berjengit kala menemukan sesuatu yang tergeletak di lantai dekat kasir.
Kartu itu bergambar lambang academy nya. Ia memungut benda itu dan membaca pemilik kartu identitas itu.
"Choi hyunsuk, XII-A1" kata aerin
Sebuah foto lelaki terlihat gagah dan elegan dalam balutan seragam sekolahnya yang tergolong mewah itu.
Ini pasti milik pemuda tadi. Secepat kilat aerin keluar toko, mengunci nya dan berlari mencari orang yang baru saja bertemu dengan nya. Suhu di malam hari ini cukup dingin, uap panas mengepul saat aerin bernapas.
Setelah bolak-balik mencari, ia menemukan orang yang ia cari sedang duduk di halte seraya menyantap Jajangmyeon. Gadis itu segera menghampiri nya dengan tergesa.
"M-maaf....sunbae....kartu mu... Terjatuh di depan kasir tadi...." Kata aerin terbata2. Pemuda itu berkedip sebentar dan merogoh-rogoh kantung hoodie nya. Seolah Menyadari salah satu barangnya hilang, ia meletakkan santapan nya dan menerima kartu pelajar yang di temukan aerin.
"Ah, maaf ngerepotin lo. Makasih ya" ujar nya. Ia mengamati kartu pelajarnya itu dan kembali memasukkan nya ke dalam saku hoodie. "Eh btw lo tadi manggil gue...sunbae ?? Berarti lo dari academy treasure juga ?" Tanya nya.
"Ah, iya sunbae. Saya kelas X-B2" ujar aerin seraya membungkuk. Orang bernama hyunsuk itu mengangguk-angguk mengerti.
"Saya pulang dulu ya sunbae, selamat malam"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒖𝒏𝒂 𝑷𝒖𝒆𝒍𝒍𝒂 || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬
FanfictionMendapat kan beasiswa di sekolah impian merupakan mimpi banyak murid. Termasuk jung aerin. Tapi kesenangan nya mendadak terhenti ketika ia tau bahwa dirinya adalah orang yang di takdirkan untuk menyelamatkan keberadaan 2 dimensi. Immortal dan manus...