10. | 𝑻𝒉𝒆 𝑭𝒐𝒓𝒆𝒄𝒂𝒔𝒕

212 24 2
                                    


"akh... tempat ini lagi...." Ujar aerin.

Ia berjalan lurus menyusuri hutan mimpi yang selalu ia datangi begitu ia terlelap. Aerin berjalan dengan santai karena memang sudah hafal dengan arah kemana seharusnya ia pergi.

Ia akan menemukan tempat yang sama dengan yang ia kunjungi kemarin. Tepat di depan sana sudah terlihat altar dengan beberapa pilar berdiri seperti sebelumnya.

Aerin memasuki altar itu, memandangi berlian-berlian yang bersinar di tempat nya.
Beberapa berlian masih sama seperti kemarin-kemarin, tidak berkilau seperti berlian pada umumnya.

Ketika gadis itu masih asik melihat-lihat ia dikejutkan dengan berlian yang awal nya tidak berkilau tiba-tiba bersinar terang, dia telah mendapat kan sinarnya. Aerin menatap berlian itu heran.

Tangannya terulur untuk mengangkat berlian itu, menatap nya lekat-lekat dari dekat. Apa maksud nya ?

Ia mulai memikirkan kemungkinan yang dimaksud dari mimpi tidak jelas ini. Apakah dia benar-benar klan bulan karena itu ia mendapatkan mimpi ini terus-menerus ? Berlian apa ini ? apa maksudnya ?

Gadis itu menggaruk kepalanya frustasi.

-----•-----

Jihoon dan lainnya memandang aerin heran. Tidak biasanya gadis ini diam. Sedari masuk kelas gadis ini tak mengeluarkan sepatah kata apapun, membuat mereka takut sendiri.

"Kenapa dia ?" Tanya jihoon tanpa suara.

Junkyu sontak menggeleng ribut tanda tak tahu. Ia sedari tadi bingung harus bagaimana sebab aerin hanya menampakkan tatapan kosong nya.

"Rin ? Lo gak apa-apa ?" Tanya jeongwoo.

"Hah ?! Eh enggak kok"

"Noona masih mikirin yang kemaren ?" Tanya junghwan.

"Enggak wan"

"

Aerin menggaruk leher nya yang tak gatal dan membetulkan posisi duduk nya, bersiap menceritakan isi pikiran nya sedari tadi.

Ia menceritakan isi mimpi nya dari awal dia pertama kali mendapatkan mimpi itu hingga mimpi nya yang tadi malam ia dapatkan. Di tambah berlian yang awalnya tak berkilau sama sekali kini beberapa dari mereka mulai berkilau seperti yang seharusnya.

4 pemuda itu mendengar kan dengan seksama. Dan mereka pun termenung sendiri di akhir cerita aerin, ikut memikirkan nya juga.

"Kalo kata gue sih emang ada kaitannya sama kata yoshi kemaren" kata jihoon

"Idih sok tau lo, dukun lo bang ?" Semprot jeongwoo.

"Heh gini-gini otak gue lebih fungsi daripada junkyu ya"

"Gue lagi yang kena"

"Tapi emang kek nya ada hubungan nya gitu..." Kata junghwan

"Ada apaan nih ?" Itu jaehyuk, pemuda itu baru saja datang membawa gelas berisi es teh manis di tangan nya.

"Lagi gibahin mak yanti, ikut ?" Kata jihoon.

"Kuyy~~"

"Lo mah masalah gibah-gibah aja gercep kek emak-emak komplek" kata junkyu.

Jaehyuk tak menganggapi, ia hanya tersenyum manis menatap aerin yang salting sendiri di senyumin begitu. Dengan santai nya, pemuda berkacamata itu mendorong jeongwoo yang ada di samping nya untuk memberikan ruang untuk dia duduk.

𝑳𝒖𝒏𝒂 𝑷𝒖𝒆𝒍𝒍𝒂 || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang