Aerin terus menunduk sepanjang langkah nya. Ia menggenggam buku biologi nya erat. Pemuda di sampingnya ini hanya diam memandang ke lurus kedepan, seperti nya dia tak berniat memecah keheningan kecanggungan ini.
Tugas kelompok itu lumayan rumit, materi-materi yang ada di buku paket tak cukup membantu mereka untuk menyelesaikan soal-soal yang ada. Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari nya di ensiklopedia yang ada di perpustakaan.
"Ayo ke perpustakaan, di buku paket ini gak ada jawaban nya..." Kata doyoung.
"KITA IKUT !"
Pekikan dua pemuda park itu lantas membuat aerin dan doyoung terkejut. Bahkan beberapa siswa yang ada di kelas juga melirik ke arah mereka.
"Loh jeongwoo junghwan juga gak nemu jawabannya ?" Kata aerin
"Iya noona, kepala junghwan dah mumet ini nyari di buku paket gak ada yang bener ..." Kata junghwan sembari memegang kepalanya seolah-olah dia memang benar-benar pusing.
"G-gue ngikut junghwan..." Kata jeongwoo
Akhirnya mereka menuju perpustakaan beramai-ramai. Aerin masih terdiam, pemuda berambut merah di samping nya ini hanya diam menatap lorong sekolah seperti tak ingin mengatakan apapun.
canggung sekali.
Ia ingin menghilangkan suasana dingin ini tapi kepala nya tak bisa memikirkan apapun saat ini.
Berbeda dengan jeongwoo dan junghwan yang satu kelompok dengan 2 siswa perempuan yang sedari tadi mengoceh tentang berbagai hal.
Mereka sedang mencari perhatian 2 pemuda itu, dan aerin tau itu.
"Wo, temenin gue ke cafe dekat stasiun pulang sekolah ya ?" Tanya karina.
Aerin tau, bahwa gadis itu hanya cari perhatian saja.
"Gk dulu" jawab jeongwoo singkat.
"Junghwan ikut ya, ntar gue traktir donat deh" kata chaeryong sembari berusaha merangkul lengan junghwan namun pemuda itu langsung menghindar.
"M-maaf nuna, tugas junghwan banyak lain kali aja ya..." Kata junghwan. Dalam hati aerin sedikit kasihan dengan si bungsu park itu karena harus berpasangan dengan chaeryong.
Jeongwoo pernah bilang kalau junghwan itu takut dengan beberapa type gadis. Mereka lah salah satu nya.
Aerin tak habis pikir, bagaimana pemuda setampan dan sepintar junghwan yang notabene bakal incaran para gadis malah takut dengan mereka.
Mereka duduk di sebuah bangku yang ada di dekat jendela, berdampingan dengan padangan kelompok masing-masing.
Aerin dan doyoung nampak fokus menatap buku tebal yang pemuda itu ambil dari rak sambil sesekali mencatat hal yang diperlukan. Tapi tidak dengan dua pemuda yang ada di depan mereka ini.
Mereka sesekali menatap tajam doyoung yang bahkan sama sekali tak melirik mereka. Mereka menaruh rasa was-was yang besar mengingat pemuda ini adalah seorang penyihir kalangan atas.
Mereka merutuki guru biologi yang menyatukan gadis ini dengan mara bahaya seperti penyihir kim doyoung ini.
Doyoung bohong kalau ia tenang-tenang saja. Nyata nya jantung nya berdegup kencang kala 2 serigala jadi-jadian ini mengikuti nya sampai kemari.
Rencana nya untuk menculik gadis ini akan gagal jika ia salah mengambil tindakan. Padahal ia sudah repot-repot mencampur minuman sang guru dengan ramuan hipnotis agar bisa satu kelompok dengan gadis yang belum pasti siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒖𝒏𝒂 𝑷𝒖𝒆𝒍𝒍𝒂 || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬
FanfictionMendapat kan beasiswa di sekolah impian merupakan mimpi banyak murid. Termasuk jung aerin. Tapi kesenangan nya mendadak terhenti ketika ia tau bahwa dirinya adalah orang yang di takdirkan untuk menyelamatkan keberadaan 2 dimensi. Immortal dan manus...