14. | 𝑻𝒉𝒆 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓

223 28 9
                                    

Para serigala jelmaan demon itu sukses mengepung kediaman aerin.

Para pemuda yang ada di sana langsung siaga 1 melindungi sang gadis bulan yang menjadi target para demon. Bala bantuan dari junkyu, jaehyuk dan park bersaudara tidak membuat para demon itu mundur. 

"JUNGHWAN !"

junghwan terhuyung beberapa langkah ke belakang. Di tubuh nya sudah terdapat beberapa luka akibat serangan demon-demon itu. Bulu nya yang awal nya seputih salju, kini terlihat kotor karena beberapa bekas cipratan darah nya sendiri.

Jaehyuk membentengi junghwan yang melemah dengan busur dan panah nya. Dengan tangan kosong ia menancapkan panah itu ke kepala demon yang membuatnya seketika menghilang menjadi debu.

Doyoung segera memberikan sihir heal-nya kepada junghwan agar pemuda itu cepat pulih. Di dekat mereka berdua, yoshi bertarung melindungi mereka di tengah kekacauan ini. Pedang es nya yang mengamuk itu dengan bebas menebas musuh-musuhnya hingga satu-persatu tumbang. Tapi ia lengah.

Ada sedikit celah di belakang nya dan itu tak di sia-siakan oleh para demon itu. Seekor serigala sudah siap menerjang pemuda itu, pemuda itu terlambat menyadari nya, namun sebuh teriakan menginterupsi pendengaran nya.

"YOSHI !!"

serigala itu tersingkir dengan sebuah pisau dapur menancap di perut nya. Itu aerin. Gadis itu telah menyelamatkan nya dengan berbekal pisau dapur biasa. Serigala itu pun tumbang dan menghilang menjadi debu. Yoshi menatap gadis itu tak percaya.

Sedangkan aerin ? Jangan di tanya. Tangan nya yang kini kotor karena darah hitam sang demon itu gemetar, tapi ia tetap tersenyum mengatakan bahwa ia tak apa-apa.

Ia tak bisa berdiam saja ketika semua orang tengah berjuang mengusir para mahluk laknat itu. Dengan berbekal pisau dapur bekas ia memasak, ia melawan para serigala itu dengan segenap tenaga nya. Tangan nya yang gemetar sama sekali tak ia peduli kan.

para serigala itu mundur begitu melihat aksi nekat sang gadis bulan. Mereka yang masih tersisa berlarian menjauh. Akhirnya sekali lagi, mereka berhasil melindungi sang gadis bulan.

Mereka langsung mengerubungi aerin seperti semut yang menemukan gula. Dengan raut wajah khawatir dan syok, mereka mencerca gadis itu dengan berbagai pertanyaan.

"AERIN ! lu gapapa ?!"

"Aerin ! Apa-apaan itu tadi hah ?!"

"Klo lu luka gimana ?! Mikir dong !"

"Lo gapapa kan ?! Ada yg sakit ga ?!"

"Sumpah rin ! Gw kaget banget liat lo nikam demon itu tadi !"

"NOONA KEREN BANGET !!"

Aerin yang masih terkejut dengan apa yang barusan ia lakukan itu linglung. Pertanyaan para pemuda itu malah membuat nya frustasi. Spontan ia mengacungkan pisau nya.

"DIEM DULU ! NANYA NYA SATU-SATU !"

para pemuda itu pun diam. Aerin duduk di teras belakang rumah nya masih dengan nafas tak beraturan. Pisau yang ia gunakan untuk membunuh sang demon itu ia buang sembarang arah. Ia menatap tangan nya yang bersimbah darah hitam milik sang demon.

Para pemuda itu terdiam menatap aerin dengan raut wajah khawatir. Apalagi sebelumnya, gadis itu berteriak ketakutan dan dengan tiba-tiba dia menyerang demon itu sendirian. Siapa yang tidak jantungan melihat itu ??

Jihoon mengalihkan pandangan nya pada dua vampir di antara mereka. Dengan cepat ia meraih kerah yoshi dan mengangkat nya cukup tinggi. Begitu pun junkyu yang langsung menghunuskan pedang nya di leher mashiho yang langsung terdiam.

𝑳𝒖𝒏𝒂 𝑷𝒖𝒆𝒍𝒍𝒂 || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang