2

712 89 13
                                    

"Tumben udah dua hari varo gak bareng Lo ke kantin?" Tanya salah satu temen varo yang bernama Arion 

"Gue juga gak tau, setiap gue ajak dia ke kantin, dia selalu nolak" ucap Lea dengan wajah yang cemberut

"Jangan cemberut gitu dong, Lo takut varo kegoda sama Alena kan?" Tanya salah satu nya lagi yang bernama Jeje

"Apaan sih Lo je" ucap Lea

"Udah lah gak usah sembunyiin lagi dari kita, kita tau Lo suka sama varo kan?" Tanya Jeje

"Bener tuh, mana mungkin temenan bertahun tahun dan Lo gak ada rasa buat dia" sekarang giliran Arion yang berucap

"Apaan sih kalian berdua jangan asal deh"

"Cie yang ketauan, mukanya merah loh itu" kompor Arion

"Udah ah males gue sama kalian" Lea hendak pergi tapi Jeje menahannya

"Yaudah iya jangan pundungan dong" ucap Jeje, dan akhirnya Lea duduk kembali

Lea sahabatan sama varo semenjak mereka sekolah dasar sedangkan pas SMP mereka bertemu sama Arion dan Jeje, jadilah sekarang mereka berteman

Dan yah Lea agaknya suka sama varo, dan temen temennya yang dua pun sudah mengetahui hal ini tapi varo gak peka sama perhatian yang Lea berikan, entah dia gak peka atau dia sengaja karena gak memiliki perasaan yang sama

Dan yah Lea agaknya suka sama varo, dan temen temennya yang dua pun sudah mengetahui hal ini tapi varo gak peka sama perhatian yang Lea berikan, entah dia gak peka atau dia sengaja karena gak memiliki perasaan yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa sedang berada di rooftop sendirian, semenjak Lean meminta nomornya, dia sering kirim pesan pada Aksa tapi gak pernah dia bales, males katanya

Sedangkan di balik pintu rooftop ada Lean yang sedang memandangi Aksa yang sedang melamun, dia gak mau datangin Aksa karena dia tau kalo dia datangin Aksa, Aksa malah akan pergi dari tempat ini, jadi lebih baik dia liatin diem diem aja

"Gue kenapa sih anjir? Kok gue peduli banget sama Aksa? Apa mungkin karena dia terlihat rapuh di mata gue? Makanya gue peduli" gumam Lean

Aksa melangkah ke pembatas rooftop lalu dia berdiri di sana membuat siapapun yang melihatnya pasti menyangka kalo dia akan terjun dari sana

"Sa, apakah terjun dari ketinggian segini sakit? Apa kamu serasa terbang?" Gumam Aksa

"Apa boleh aku coba?"

"Tapi setiap aku ingin melakukan ini, wajah mama selalu terlintas di pikiran aku"

Aksa semakin menepis jarak, dia naik ke atas tembok yang menjadi pembatas itu

Tapi saat Aksa berjalan jalan di pembatas, ada tangan yang meraih tangannya lalu dia terjatuh di atas tubuh orang itu

Aksa yang merasa kaget memejamkan matanya, orang di bawahnya menatap lekat wajah Aksa yang berada di atasnya

Perlahan Aksa membuka kelopak matanya, dan manik matanya kini bertubrukan dengan manik seseorang di bawahnya

Aksa mengedipkan matanya beberapa kali sebelum dia buru buru mendudukan dirinya

Amerta | Hwanshi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang