17

527 44 8
                                    

"kehilangan lagi dan lagi, apa semesta sejahat ini?"

Sudah seharian Aksa belum bangun lagi dari tidurnya, semalam Lean membawanya ke rumah sakit dan dokter mengatakan kalau tubuhnya masih rentan dan berakhir dengan Aksa yang kembali tertidur panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah seharian Aksa belum bangun lagi dari tidurnya, semalam Lean membawanya ke rumah sakit dan dokter mengatakan kalau tubuhnya masih rentan dan berakhir dengan Aksa yang kembali tertidur panjang

Sekarang sudah sore dan Aksa masih belum sadarkan diri

Untuk kali ini Lean berada di rumah sakit menemani Aksa semalaman, bukannya ayah Lean tak mencarinya tapi dia sudah bilang kepada sang ayah kalau dia mau akhiri hubungannya dengan Aksa saat Aksa bangun nanti, makanya sang ayah setuju dengan penawaran itu

Dirasa ada pergerakan di tangan Aksa, Lean segera melepaskan genggaman nya di tangan pucat itu

Dia juga berniat menunggu Aksa sedikit pulih, baru dia akan mengatakan semuanya

Perlahan mata cantik itu terbuka, Lean senang karena Aksa kembali terbangun dari tidurnya

Jujur saja Lean merindukan mata cantik ini menatapnya lagi

Tapi saat ini Aksa tak menatapnya, dia mengerjap dengan tatapan kosong

"Sa" panggil Lean

"Lean" gumamnya tanpa suara, setetes air mata jatuh dari mata cantik itu membuat Lean menahan rasa sesak di hatinya

"Jangan dulu bicara apapun ya den Lean, tunggu den Aksa baikan dulu" ucap bi yumi

Lean menurut dia memilih keluar dari ruangan Aksa dan membiarkan dokter memeriksanya, dia juga gak tahan melihat Aksa yang sekacau itu

Lean menurut dia memilih keluar dari ruangan Aksa dan membiarkan dokter memeriksanya, dia juga gak tahan melihat Aksa yang sekacau itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehari berlalu dan Aksa sudah agak baikan, Lean memutuskan untuk menjenguknya lagi sambil mengatakan salam perpisahan

Lean masuk ke dalam ruangan Aksa, di sana ada Aksa dengan tatapan kosongnya dan bekas air mata yang membasahi pipi yang kian tirus itu

Hati Lean terasa sesak bahkan dia tak bisa menyembunyikan air matanya

Walaupun dengan tatapan kosong tapi Aksa menyadari ada orang datang dan dia mengetahui orang itu adalah Lean

Amerta | Hwanshi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang