"Cepat angkat telfonmu, sialan!" geram Irene sembari menggigit kuku jemari miliknya karena panggilan yang tak kunjung terjawab.
"Mobil sudah siap, nyonya." ucap sang sekretaris sekaligus supir pribadinya sembari membungkuk hormat hendak ingin membukakan pintu belakang.
"Aku akan membawa mobil, berikan kuncinya." perintah Irene dengan tidak sabaran dan segera memasuki mobil lalu mengemudikannya dengan kecepatan tinggi tanpa mempedulikan caci maki dan klakson dari kendaraan lainnya.
Karena saat ini hanya satu yang berhasil memenuhi pemikiran seorang Bae Irene yang tidak lain adalah adik tirinya, ya benar si bodoh Oh Sehun.
'Stupid mf.'
~
"Kau sedang apa, hm?" Tanya Taehyung dengan nada manja dan keimut - imutan yang membuat adiknya menatap sang kakak dengan tatapan jijik dan berlalu dari tempat tersebut."Aku baru saja bangun dari tidur siangku. Perjalanannya cukup melelahkan." Jawab Jennie dengan nada lesu dan sesekali menguap.
"Aku merindukanmu, baby." Ucap Taehyung dengan nada sedih. "Mendegar kembali suaramu membuatku ingin segera memesan tiket dan pergi saat ini juga."
"Jangan begitu, aku jadi semakin merindukanmu bodoh." Ejek Jennie dan sesekali tersenyum.
"Kau mengatai pacarmu sendiri bodoh? Ouch sakit sekali." Canda Taehyung dan dibalas dengan sebuah kekehan.
"Bukankah saat ini di korea sudah malam? Apa kau tidak mengantuk?" Tanya Jennie sambil mengubah posisinya jadi menyamping.
"Aku tidak bisa tidur, karena kau tidak ada disampingku saat ini." Jawab Taehyung dengan jujur dan membuat Jennie tertawa kecil.
"Kenapa tertawa?" Tanya Taehyung yang membuat kekasihnya menjadi salah tingkah sendiri.
"Ah— tidak hanya saja.."
"Memangnya ada yang lucu dengan apa yang kuucapkan barusan?" Tanya Taehyung, lagi dengan nada yang tersirat akan kecewa.
"Bukan begitu maksudku—" Jawab Jennie dengan nada panik sampai mengubah posisinya jadi terduduk.
"Calm down, mon amour. Aku hanya bercanda." Ucap Taehyung dengan nada terkekeh.
"Bercandamu itu tidak lucu sama sekali!" Rengek Jennie dengan perasaan kesal.
"Hahahahaha lagipula kau sangat menggemaskan dan dapat kupastikan jika wajahmu sangat merah seperti ugly tomato." Ejek Taehyung dan tertawa kencang sampai membuat Hank menggonggong.
"KIM TAEHYUNG!" Teriak Jennie dan Rose secara bersamaan dan membuat Taehyung menutup kedua telinganya sembari meminta maaf.
"Hah. Lama - lama pendengaranku bisa rusak karena teriakan dari kalian berdua." Dumel Taehyung dan membuat Jennie tersenyum simpul.
"Serves you right."
"Kenapa kau kejam sekali pada kekasih tampanmu ini sih." Sinis Taehyung.
"Fais avec, darling!" Giliran Jennie tertawa kencang.
"Ohh kekasih mungilku ini sudah mulai berani rupanya, kira - kira hukuman seperti apa yang harus kuberikan nanti." Ucap Taehyung sembari menyeringai. "Kurasa 7 babak masih belum seberapa."
"Byuntae!"
"Que sera, sera baby." Goda Taehyung.
"Gila!" Jawab Jennie sambil terkekeh begitupula dengan Taehyung.
"Oh ya, pagi tadi aku tidak sengaja berpapasan dengan Kim Namjoon di bandara." Ucap Jennie secara tiba - tiba membuat Taehyung menghentikan gerakannya yang ingin mengisi segelas air untuk diminumnya.
"Siapa dia?" Tanya Taehyung sembari mengeraskan rahangnya.
"Kau lupa? Pria arogan yang selalu mengejarku di sekolah dulu." Jelasnya membuat Taehyung memanas.
'Kim Namjoon, pria arogan dengan lesung pipit yang sangat gemar mencari masalah dengannya dan berusaha untuk mendapatkan Jennie sepenuhnya.'
Akibat terlalu lama menyumpah serapah sampai tidak sadar jika saat ini Jennie terlihat bingung. Maka tak lama dari itu, lamunan Taehyung pun berhasil terbuyarkan oleh panggilan dari kekasihnya. "Hey, Kim Taehyung!"
"Ah ya maaf, aku sedikit mengantuk." Ucap Taehyung beralasan dengan nada lelah yang dibuat buat.
Membuang nafasnya lega, Jennie menjawab. "Kukira kau marah."
'Oh Jane, andai kau tau jika memang itu yang sedang kulakukan sekarang.'
"Mana mungkin? Lagipula hanya tidak sengaja berpapasan saja kan? Nothing to worry about." Jawab Taehyung dengan nada kasual dan menegak air dari gelas yang telah diisinya.
"Umm.. actually we're having breakfast this morning too." Jujur Jennie dengan menggigit bibir bawahnya dan membuat suasana seketika menegang. "But I swear—"
"Yeah I know baby, I trust you." Potong Taehyung dengan cepat tidak ingin mendengar pria yang sempat mempermalukannya di sekolah dulu.
Jennie pun tersenyum karena Taehyung mempercayainya. "Aku sangat sayang padamu Kim. Pokoknya aku cinta mati!"
Taehyung pun tidak kuat menahan tawa akhirnya tertawa lepas karena ucapan sang kekasih.
'Terima kasih Tuhan karena Jennie Kim.'
~
"Brother." Panggilnya dengan nada sarkas ketika dihadapkan kembali oleh pria yang tak lain bernama Min Yoongi tersebut. "Long time no see."'Cih.' Balas Yoongi dengan padangan remeh tanpa membalas sahutan dari pria jangkung di hadapannya.
"Still stiff as a rock, I see."
Pria pucat bermarga Min tersebut pun hanya merotasikan bola matanya malas.
"I wonder if she knew what you've been doing behind her back all this time.. I mean—"
"F*ck off."
Pria jangkung tersebut pun tertawa renyah sebentar karena umpatan dari pria yang sempat menjadi salah satu teman pria terbaiknya dulu setelah akhirnya memutuskan menjadi rival di sekolah.
"That was a p*ssy moves, bro. What a shame."
Yoongi yang tidak pernah merasa terintimidasi oleh pria di hadapannya saat ini pun hanya bisa menyunggingkan senyumannya.
"Well at least caraku berjalan dengan baik dan tidak seperti dirimu pathetic f*ck."
"Who cares anyway? Aku bisa mendapatkan seluruh wanita yang kuinginkan dengan mudah!"
"Seriously? Well that's quite entertaining. Karena yang kutahu sampai saat ini seorang Kim Namjoon tidak bisa memikat seorang gadis yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa. Namun justru rivalnya lah yang berhasil dan menjadi kekasih si wanita tersebut. Tragic bukan?"
"Brengsek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝙄𝙎𝘾𝙊𝙉𝙏𝙄𝙉𝙐𝙀𝘿 (major editing)
Fanfic"The hard situation that we are in right now would be better if we 𝗱𝗶𝘀𝗰𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲𝗱 all these feelings before we start losing ourselves." ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀-𝘬𝘵𝘩 ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀🥀 "How can we lose ourselves when these feelin...