chapter eleven - ¹ˢᵗ ᴇɴᴄᴏᴜɴᴛᴇʀ

315 25 0
                                    

Seharusnya aku tidak pergi menghampirinya,
seharusnya aku tidak memulai pembicaraan itu,
dan seharusnya aku tidak memperdulikannya,
mungkin saja, maka semua hal itu tidak akan terjadi.

"Aku sudah sampai, cepatlah keluar."
sent

Sambil menunggu, pemuda itu hanya dapat bersandar pada salah satu tembok yang ada didekatnya dengan menyilangkan kedua tangannya dan mengedarkan pemandangan ke sekitarnya sampai 'sesuatu' berhasil mendapatkan atensi penuh darinya.

Gadis asing berambut hitam legam itu,
yang sedang bersenandung riang dengan earphones yang terpasang di kedua telinganya.

"This love has
taken its toll on me~
She said goodbye~
too many times before~"

'Ah, this love by maroon 5. Selera musiknya bagus juga.' batin pemuda itu yang sedang lekat memperhatikan gadis tersebut yang mulai menggerakkan badannya sesuai dengan ketukan lagu tidak menyadari tatapan dari sosok pemuda yang berada tidak jauh dari dirinya.

"and her. heart. is~
breaking in front of me~
but I have no choice~
cuz I won't say goodbye anymooOre~"
lanjut gadis itu dengan penuh penekanan pada setiap kalimat yang membuat pria tersebut hanya bisa tertawa kecil.

"whoah, whoah- WHOAH!!?!" histeris gadis itu terlonjak kaget akan kehadiran tak terduga dari sosok pria asing di sampingnya.

"Ah hey, maaf aku tidak sengaja mendengarmu bernyanyi tadi." balas pemuda tersebut dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 'Bodoh sekali kau Kim Taehyung!' sesalnya setelah mendekatkan diri pada gadis bermata kucing itu yang entah mengapa seperti ada magnet menariknya.

Gadis itu seketika membeku di tempatnya bukan hanya karena malu sudah tertangkap basah namun juga dikarenakan pemuda itu sangatlah tampan dan terlihat tidak nyata layaknya seorang pangeran kerajaan dongeng yang suka dibacanya semenjak kecil. "Kau suka lagu maroon 5 juga ya?" tanya pemuda itu membuyarkan fantasi dongengnya.

"A-ah iya dia band favoritku." jawabnya gugup dengan jantungnya yang berdetak tidak karuan. 'Ada apa denganku!?' pikirnya setelah merasakan ucapannya yang terbata bata juga gemuruh jantung yang berpacu tidak seperti biasanya.

"Wah aku juga seorang penggemar lagu maroon 5, senang bertemu denganmu kalau begitu!" sahut pemuda itu dengan antusias sambil menunjukkan senyum kotaknya. "Oh iya namaku Kim Taehyung dan kau?" tanyanya kemudian sambil menjulurkan tangan dan segera disambut hangat oleh gadis itu setelah berhasil menetralkan degup jantungnya "Jennie, namaku Kim Jennie."

"Kau sendiri? Apa sedang menunggu dijemput.. oleh seseorang yang spesial mungkin?" tanya pemuda itu secara terang - terangan dan sontak membuat Jennie membelalak tidak percaya akan pertanyaan pemuda tersebut. "Ah maaf jika pertanyaanku diluar batas."

"Ah tidak apa dan ya aku sedang menunggu seseorang yang sangat spesial dihidupku." balasnya dengan tersenyum kecil '—dan dia adalah ayahku.'

"Ahh~ begitu rupanya." balas Taehyung kemudian. "Tapi apa boleh mengajakmu untuk bertemu lagi di lain waktu? Jika bukan sebagai invidu tetapi sebagai sesama penggemar dari maroon 5, hehe."

'Terang - terangan sekali sih dirinya..' sangat terpampang jelas niat pemuda bermarga Kim tersebut yang tentu saja tidak mungkin Jennie tolak. 'Maksudku kenapa tidak? Bukankah akan lebih bagus berhubungan baik dengan sesama seorang penggemar karena mempunyai satu kegemaran yang sama?'

"Um..baiklah." angguk gadis itu setuju dan membuat pemuda tersebut segera menyodorkan sebuah ponsel miliknya. "Boleh aku minta nomermu?"

"Ah ya tentu saja." jawab Jennie dengan manis dan memberikan kembali ponsel Taehyung setelah mengetikkan nomer teleponnya. Tanpa menunggu lama pemuda itu segera memencet tombol panggilan dan sebuah nomer asing tertera pada layar handphone Jennie. "Itu nomerku, senang bertemu denganmu Jen?"

"Senang bertemu denganmu juga, Tae?" lalu keduanya terkekeh akan panggilan kecil yang saling mereka lontarkan satu sama lain.

Hingga mereka tidak menyadarj jika sosok perempuan bernama Irene sudah berada di belakang mereka sejak bermulanya percakapan antara dua makhluk itu dimulai. Sebuah senyuman miring tercetak jelas di wajah cantiknya. 'Lihatlah betapa sibuk dirinya saat ini bahkan pesan dariku saja tidak dibalasnya sama sekali.'

~
pada akhirnya aku jatuh cinta padanya,
wanita itu Jennie Kim.

𝘿𝙄𝙎𝘾𝙊𝙉𝙏𝙄𝙉𝙐𝙀𝘿  (major editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang