asap

121 16 0
                                    

Maaf ya kalo kadang baku kadang engga.... aku juga masih belajar huhu, maaf semoga betah👋🏻

"Jin liat deh, bibir gue pecah-pecah kagak?" tanya Seoyeon sambil nunjuk bibirnya.

"Bentar gue liat dulu."

Heejin menarik tengkuk Seoyeon dan mengecek keadaan bibir gadis itu.

"Iya Yeon, malah kata gue ini lebih parah sampe banyak yang sobek gitu."

"Duh pantes perih, ini boleh dikasih lip balm ga?"

"Setau gue sih ga boleh."

Seoyeon menghela nafas, alamat nahan perih ini.

Tiba-tiba ada seseorang yang nepuk pundak Heejin dan membuat cewek itu spontan menampar pipi orang di belakangnya.

"Heejin asu, malah di tampar." ringis Jinyoung.

"Ya Allah sorry banget young, lo sih ngagetin gue!" Heejin ngelus-elus pipi Jinyoung, biar ga sakit lagi katanya.

Tapi Jinyoung malah baper dan ngeblush.

Jinyoung "E-eh gausah jin, gue b-bisa sendiri.

Seoyeon yang melihat kejadian itu hanya menatap mereka berdua dengan tatapan jijik. Seoyeon mah udah tau kalo si pacil suka sama Heejin dari kelas 11, tapi temennya itu kelewat ga peka sama kode-kode nya Jinyoung.

"Sorry banget ya, lo mau ngapain tadi?"

"Emm, anu .... lo besok kosong ga?" Heejin mengernyitkan dahinya ketikamendengar perkataan Jinyoung.

"Kosong, kenapa?"

"Lo mau jalan ga?"

"Mau! kemana emang?" seru Heejin.

Jinyoung menatap tak percaya. "Seriusan?! kita ke taman kota aja disana ada kedai pancake yang baru buka. Lo suka pancake kan?"

"Ih asik! lo kok tau sih gue suka pancake."

"Dari Jaemin."

"Owalah, yaudah lo wa gue aja nanti buat ngomongin ini."

"Oke, thanks ya jin."

Seoyeon menatap kepergian Jinyoung, tumben anak itu berani.

"Tumben."

Heejin duduk di sebelah Seoyeon. "Tumben kenapa?"

"Tumben Jinyoung berani."

"Hah?"

"Lupain aja."

-

"Pak Rowoon udah liat ini belum?" tanya Sejeong sambil menunjukkan sebuah gambar yang ada di ponselnya.

Rowoon mengernyit. "Belum, saya juga baru liat dari kamu."

"Ini kita perlu ngomong ke kepala sekolah atau engga? takutnya nyampe ke sini kan bahaya banyak murid-murid."

"Kayaknya perlu, ayo kita ngomong ke Pak Taeil."

Rowoon berdiri dari kursinya dan keluar di susul Sejeong di belakangnya.

Yeji yang sedari tadi tidur di UKS pun tak sengaja mendengarkan pembicaraan Pak Rowoon dan Bu Sejeong.

Tangannya mengambil ponsel yang berada di nakas dan melihat timeline Twitter.

"HAH?!"

Siapapun tolong bangunkan dia, pasti ini mimpi.

"Gue masih tidur ini kayaknya."

Yeji menampar pipinya dengan kencang lalu mengaduh kesakitan. Ini bukan mimpi.

Zombie prediction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang