caper

75 11 0
                                    


Hari berganti malam, Yuri dan Sungchan masih terjebak di kamar mandi. Bahkan perut Yuri sedari tadi meraung-raung meminta makan. Yuri menyesal bersembunyi disini.

"Aah! laper banget gue."

Sungchan terkekeh "Tahan dong! masa gabisa."

"Ih gue belum makan dari pagi!" sinis Yuri dengan mata melotot ke arah Sungchan.

"Santai bu bos, gimana kalo kita keluar aja dari sini?"

Yuri menatap Sungchan tak percaya.
"Emang nya lo berani?"

Sungchan menggeleng, spontan Yuri menghantam paha laki-laki itu.

"Aduh! sorry deh, lo bawa hp gak?"

Yuri langsung merogoh saku rok nya, dan mengeluarkan benda pipih itu.

"Lo coba telfon atau hubungin temen-temen lo deh. Biar kita ada tempat tujuan waktu keluar."

"Bentar."

Tangan Yuri hendak mencari kontak teman-temannya, tapi notif pemberitahuan twitter mengalihkan pandangannya.

"Yur udah?" tanya Sungchan, ini orang lama banget nyari kontaknya.

Yuri berdiri kegirangan bikin Sungchan yang ngeliatin nya bingung.

Akhirnya cowok itu ikut berdiri. "Ada apaan"

"LIAT!!!" seru Yuri.

Tangan Sungchan langsung ngambil hp itu dan ekspresi nya sama kayak Yuri.

"Karena adanya wabah virus aneh yang menyerang kota, diharapkan semua orang tetap dirumah masing-masing dan untuk yang terjebak di kantor, sekolah, dan tempat lainnya mohon untuk tidak keluar, pakai masker dan tutup ventilasi udara. Tempat aman hanya tersisa perpustakaan dan pusat kota untuk saat ini. Silahkan beri alamat tempat kalian saat ini, dan kami akan menentukan beberapa tempat yang akan kami selamatkan terlebih dahulu, kami berjanji akan melakukan yang terbaik. Tetap tenang dan jaga-jaga."

Berita itu diberitahukan di akun-akun berita di Twitter, dan untungnya Yuri sudah menulis alamat sekolah mereka di semua akun berita yang menulis pesan itu.

Mereka berdua berharap tim penyelamat benar-benar datang ke sekolah mereka.

"Sekarang telfon temen Lo!"

Yuri mengangguk dan memencet nomor Somi terlebih dahulu.

tuttt.... tuttt.... tutttt....

Tidak di angkat.

Kini jarinya memencet nomor Hitomi.

tuttt.... tuttt.... tutttt....

Tetap tidak di angkat.

Tak menyerah, Yuri memencet nomor Shuhua.

"Angkat please...." desis nya.

Setelah lama menunggu akhirnya Shuhua mengangkat telfonnya.

"Halo Sha?!"

"Grrrr...."

Yuri mengernyit, ia mengecek nomor Shuhua dan benar.

Tapi suara apa itu?

"Sha? Halo Sha, lo dimana?" tanya Yuri sekali lagi.

Namun hanya terdengar suara geraman, Yuri bergidik ngeri dan akhirnya mengakhiri panggilan itu.

"Kenapa?" Sungchan melihat wajah panik Yuri, ia terlihat seperti menelfon hantu.

"Hah.... kayaknya hp Shuhua jatuh deh, ini yang ngangkat cuma grrr gitu doang."

Zombie prediction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang