Semua orang yang ada di rumah Yeji kini sedang berkumpul di ruang tamu rumah itu kecuali beberapa orang yang baru datang sedang tidur karena kelelahan.
Mereka semua sepakat jika para laki-laki akan tidur di ruang tamu sedangkan para wanita di kamar yang ada. Dan hari ini tiba-tiba lampu di padamkan oleh pusat, hal itu membuat mereka semua kecewa. Sudah ada bencana, mati listrik juga.
"Maaf, tapi kalo mati listrik berarti kita gabisa mandi. Tapi kita bisa cuci muka, untungnya kita udah bawa 6 galon hasil penjarahan sama beberapa sabun wajah, beserta parfum untuk mengharumkan badan."
Semuanya mengangguk mendengar ucapan Chaeyeon, Yuri yang awalnya diam saja pun akhirnya teringat sesuatu.
"Eh sorry ganggu, 2 hari yang lalu waktu virus itu udah nyebar, di Twitter banyak akun berita yang bilang kalau perpustakaan kota sama gedung pusat. Mereka bilang mau ngirim bantuan satu-satu, jadi gue ikut ngirim alamat sekolah kita. Tapi gue gatau tim penyelamat udah kesana atau belum."
Yeji menatap Yuri bingung, "Jadi?...."
Gadis itu mulai menghela nafas, "Maksut gue, kita kan ga mungkin disini terus sampai virus itu membaik. Lagipula daerah rumah lo ini cukup.... sorry, mencurigakan. Jadinya kalau ada sesuatu mending kita langsung pergi ke perpustakaan kota."
"Eh iya, gue setuju sama Yuri. Daerah rumah lo agak sus deh Ji." sahut Lia menyetujui.
"Sus gimana?"
"Ya gimana ga sus, orang waktu kita pertama kali dateng kesini itu sepi banget ga ada zombie. Terus tiba-tiba kita liat kepala tanpa badan yang masih hidup, dan gue kemarin denger suara teriakan kenceng banget gatau darimana asalnya."
Yeji menatap Lia tak percaya, ia sama sekali tidak mendengar suara teriakan apapun selama disini.
"Suara teriakan?" ulang Karina yang bingung, niatnya ia hanya ingin menyimak namun ketika mendengar pernyataan Lia, gadis itu akhirnya ikut bicara.
"Iya!! suaranya kenceng banget, akhir-akhir ini gue juga sering ngeliat sesuatu yang aneh juga."
"Ngeliat apa lagi?" keluh Chaewon.
"Gatau, tiba-tiba kepala gue pusing dan waktu gue merem, tiba-tiba ada penglihatan tentang sesuatu. Gue gatau itu apa, tapi di penglihatan itu gue liat ada banyak zombie yang mau kesini."
"Lo sakit?" tanya Soobin sambil mengecek dahi Lia.
"Apaan sih?!"
"Lia jangan ngelantur please."
Lia menatap Chaewon, "Lo ga percaya sama gue?" tanyanya, Chaewon mengangguk.
"Sorry Lia, tapi gue susah buat percaya...." ucap Yeji.
"Sumpah Ji, gue ga boong!" seru Lia yang tak terima karena tidak ada yang percaya pada dirinya.
"Lo mau jadi Soojin kedua?" tanya Chaeyoung tiba-tiba.
Chaeyeon yang mendengar Chaeyoung mengatakan hal itu langsung membungkam mulut gadis di sampingnya.
"Gausah di peduliin Li, hehe orang gila ini." Chaeyeon merasa tak enak kepada Lia.
Justru Lia tak mempedulikan ucapan Chaeyeon dan matanya menatap Chaeyoung tajam, "Apa maksut lo? gue mau jadi Soojin kedua?" ulangnya.
"Udah-udah, si Chaeyoung ngelantur doang Li." Chaeyeon berusaha menenangkan Chaeyoung yang berulang kali ingin melepaskan tangannya dari mulut gadis itu.
"Si Soojin cenayang, terus dibully." sahut Somi.
Semua mata kini tertuju kepada Somi, sedangkan yang ditatap malah menatap balik dengan tatapan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie prediction
Misteri / ThrillerDilarang percaya sama siapapun disini. inspired :: dark hole ⛔ NON BAKU ⛔ ⛔ HARSH WORD ⛔ ©lavanoya 2k21