Konsultasi

145 9 0
                                    

Author pov

Dari tadi pagi, Jennie udah sibukin diri. mulai bangun lalu turun ke dapur untuk buat sarapan. setelah sarapan dia langsung ke taman depan rumah nya untuk sekedar siram tanaman dan menghirup udara segar.

"astaga, angin nya enak banget seger". sesekali juga dia selalu mengelus perut nya yang sudah kelihatan membesar sedikit demi sedikit.

sekarang sudah memasuki 7bulan usia kandungan nya. makin berat ae dah tuh badan.
ye ga?.

Jennie segera membuka ponsel nya dan mendapat satu pemberitahuan notifikasi yang
menginstruksikan bahwa dia harus Konsul
ke bidan rumah sakit hari ini.

Jennie segera masuk kerumah nya dan mandi lalu pergi ke rumah sakit tengah kota tempat dia biasa konsultasi kandungan.

mobil Jennie udah terparkir di parkiran rumah sakit. dia turun dengan perlahan dan memasuki rumah sakit seperti biasa nya.

langkah kaki nya mulai perlahan-lahan menginjak di lantai rumah sakit.

ya pelan-pelan, karena makin berat badan nya
bumil. kalo lo suruh lari juga yang ada malah berabe.

Jennie berhenti tepat di depan pintu ruangan dokter kandungan yang biasa memeriksa nya.

"Tok tok tokk'.

satu perawat akhirnya keluar dari ruangan itu sambil senyum kecil ke Jennie,
"iya?, mau periksa kandungan atau sudah ada janji dengan dokter?".

"sudah janji, ehm sebentar". Jennie membuka ponsel nya dari tas dan memberitahu si perawat tadi bahwa dia sudah mendapatkan notifikasi lewat ponsel untuk check kandungan nya.
"ini, sudah ada pemberitahuan dari hp saya".

"baik, silahkan masuk. saya tinggal dulu ya".

"ya, thanks".

Jennie masuk ke dalam ruangan itu dan berjabat tangan sebentar pada dokter kandungan nya.

"ada keluhan apa akhir-akhir ini, nyonya?". tanya si dokter kandungan sambil menuliskan sesuatu di kertas

"tidak dok, hanya keram perut sesekali".

"mungkin itu efek bayi nya ya ingin segera lahir".

"iya dok".

"baik, mari kita usg bayi nya ya".

Jennie mulai berjalan ke kasur rumah sakit yang ada di ruangan ini dan berbaring sambil menutup area perut nya menggunakan selimut.

dokter kandungan tadi mulai menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk usg.

layar monitor untuk usg nya akhirnya menyala. dokter kandungan tadi mulai mengarahkan alat nya menempel pada perut Jennie.

terlihat jelas, kalau anak nya sedang aktif walau
masih di rahim.

apa kabar ntar kalo udh lahir dan udah gede?.
aktif bukan maen ga tuh.

"sangat baik, dia aktif di sana. bisa terlihat jelas disini".

Jennie menolehkan setengah kepala nya ke layar
monitor untuk usg, terlihat anak nya disana sedang menendangi dinding perut nya.

Jennie hanya tersenyum kecil dan kembali focus pada keadaan.

"dok, saya mau untuk dicetak hasil usg nya seperti biasa".

"baik".

-

"ini ya hasil usg nya, usahakan selalu makan makanan yang sehat dan bergizi ya nyonya Jennie. dan juga, jangan terlalu banyak pikiran!". saran dokter tadi hanya di beri anggukan oleh Jennie.

Jennie keluar dari ruangan dokter kandungan tadi dengan jalan perlahan sambil membuka bungkus foto hasil usg nya tadi.

diambil satu persatu foto tadi dan menatap dengan senyum nya yang manis.

"ur so very pretty, baby!!".
kata Jennie dengan suara pelan nya.

karena hanya berjalan sambil menatap foto dan tidak focus pada jalan nya, Jennie akhirnya menabrak seseorang dari depan nya.

seorang - perempuan yang masih memakai
pakaian kantor. terlihat wajah nya seperti 'bos' dari sebuah perusahaan.

"oh God, sorry im sorry!". kata Jennie sambil mengambil semua foto hasil usg nya yang ikut jatuh ke lantai dan berserakan

"ah saya juga - minta maaf". kata perempuan yang di tabrak Jennie barusan

"maaf, harusnya saya yang minta maaf. saya tidak focus jalan dan akhirnya menabrak anda".

"is oke, no problem. saya tau anda sedang menatap ke hasil usg kan?. senang pasti sampai lupa focus pada jalan".

"ehm, iya eh sekali lagi ya im so sorry".

"it's oke. Gapapa".

"by the way what's ur name??". Tanya Jennie ke perempuan yang di tabrak nya tadi.

- TBC -

(0.3) You and Me (sequel bad life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang