Keesokan malamnya setelah kumpul dengan geng, Ran kembali mengunjungi lapangan dimana ia bertemu dengan (name) kemarin.
Sendiri tentunya.
Suara dentuman bola mulai terdengar kala Ran berada di persimpangan jalan dekat lokasi yang akan ia tuju.
Sesampainya di lokasi, Ran berjalan memutari lapangan basket menuju pintu masuk menuju lapangan.
Suara besi yang berderit membuat (name) menoleh, dan mendapati seorang pemuda yang berjalan mendekatinya.
"Lo yang kemaren kan? Haitani Ran?" Duga (name) berhenti bermain, memusatkan atensi sepenuhnya pada Ran dengan menghimpit bola basket di pinggangnya.
"Yo ketemu lagi kita" sapa Ran mendekat
"Lo yang mau ketemu kali"
Ran hanya mengendikkan bahunya.
"Ngapain Lo kesini?" Tanya (name) sembari memantulkan bola basket.
"Jadi Lo kenganggu nih sama keberadaan gua"
"Ya kagak, gua kira gak bakal ketemu lagi kita"
Manik (name) menelisik pakaian—lebih tepatnya seragam yang Ran kenakan. "Anjay baju geng nih"
"Yoi" balas Ran.
"Keren juga, terlihat sangat LAKIK!"
"Ahaha sa ae lu"
Ran melepas sarung tangannya dan memasukannya ke dalam saku, lalu tangannya terjulur membuat gesture agar (name) mengoper bola padanya. (Name) pun memantulkan bolanya pada Ran.
"Mau by one lagi nih kita?" Tanya (name) tersenyum miring.
"Kalo lo mau yaudah" jawab Ran sebelum akhirnya menggiring bola dan memasukannya ke ring.
"Oke, tapi ganti dulu baju lu, bau rokok!"
"Iye iye namanya juga dari tongkrongan" balas Ran.
"Jangan lupa pemanasan juga ye" pesan (name) yang dibalas anggukan.
Ran melempar bola pada (name), kemudian berjalan ke tepi diikuti (name) dibelakangnya.
"Lu ngapain ngikutin gua, mau ngintip yaa"
"Gak ye amit amit, gua pengen minum kebetulan searah sama tempat tas gua"
Ran terkekeh, "gosah ngegas mba"
"Y"
Ran mengganti seragamnya di sebelah (name) yang lagi minum.
"Minum tuh duduk" tegur Ran namun tak di acuhkan oleh (name).
(Name) yang tengah asik meneguk air dibuat terkejut hingga tersedak menyemburkan isi mulutnya ketika melirik Ran yang sudah melepas seragamnya. Pasalnya kini Ran hanya berbalut kaos pendek abu abu polos, membuat tattoo di sepanjang lengannya terekspos.
"Mampus lagian batu banget si dikasih tau" olok Ran sembari melipat seragamnya.
"Bacot njing, gua cuma kaget liat tato lo" bentak (name).
"Oh ini" Ran menggulung lengan kaosnya keatas.
"Iye" balas (name) mengalihkan pandangan kedepan usai salah fokus melihat lengan Ran yang lumayan berbentuk.
'buset lengannya keker juga' batin (name).
"Gua kira lu dah tau dari temen temen lo"
"Gua gak terlalu tertarik ngupingin begituan"
"Nolep pasti"
"Jaga alat makan lo ya Haitani Ran!"
"Ngaca neng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani ran | Basketball
FanfictionHaitani Ran x reader lapangan ini adalah saksi pertemuan kita dan bola basket ini bagai benih yg perlahan tumbuh menjadi cinta diantara kita Tentang kisahmu bersama Haitani Ran diatas lapangan basket yang terus berlanjut ketingkat lebih tinggi lalu...