Bruk
Sontak Ran terburu buru membantu Sang gadis yang terjatuh. Ketika hendak berdiri di papah Ran, betis (name) langsung berdenyut nyeri, kakinya pun turut melemah, kaos sang jejaka di remat sebagai reflek dan mendesis.
"Duh gak ati ati sih lo"
Yang diceramahi malah memasang cengiran.
"Gausah nyengir Lo, istirahatin dulu kaki lo" Ran memapah (name) namun (name) mendorong tubuhnya menjauh.
"Gua bisa sendiri, di tas gua ada salonpas kok"
Bukan yang koyo itu ya, tapi yang sray. Produk salonpas banyak woi😭
Dengan terpincang-pincang (name) berjalan ke pinggir lapangan. Luka jatuh, keseleo, cedera tendon, kram, kepala kena gebok bola (name) mah udah biasa.
Greb
"Heh?!" Kaget (name) ketika tubuhnya terangkat dan digendong bridal style oleh seseorang. Siapa lagi kalo bukan Ran.
Ran sendiri tak bisa memungkiri jika dirinya khawatir dengan (name). "Lama Lo jalan doang, keburu tambah parah" alibi Ran menutupi kekhawatirannya.
"Lebay deh Lo"
"Lebay lebay gua tabok tu kaki juga nangis Lo"
"Kram doang ini gw masih bisa jalan"
"Bacot deh, kalo gak diistirahatin bisa tambah parah"
"Jalan kesana doang Ran, Deket"
"Diem!"
(Name) terdiam di gendongan, ia menurut, takut akan aura yang Ran keluarkan, belum lagi dia mengucapkannya dengan wajah datar dan tatapan tajam.
Dengan perlahan Ran meletakan tubuh (name) di bawah dan menarik tas (name) mendekat.
"Dimananya?" Ran menarik resleting tas (name).
"Gua bisa sendiri kok" tolak (name) merebut tasnya dari Ran.
"Lu diem dulu dah"
(Name) lagi lagi terdiam. setelah Ran menemuka yg ia cari dengan telaten melepas sepatu, kaus kaki, dan mengobati kaki sang gadis.( Cuma di semprot doang si kwkwkw)
"Tch lu kenapa si galak amat"
"Gua khawatir" ucap Ran blak blakan.
"Hah? Gua siapa lu emang"
"Temen lah siapa lagi"
"Loh kita temen?"
"(Name) Mulut Lo mau gua sumpel pake kaos kaki lu sendiri" ancam Ran yang mulai jengkel dengan (name).
"Ehehe maap"
"Mana makasihnya"
"Dih gak ikhlas"
"Tau diri kampret"
"Iya iya makasih tuan Haitani"
Tas milik sang gadis di jinjing kemudian mengulurkan tangannya membantu (name) bangkit.
"Pulang aja kuy, gua anterin" tawar Ran khawatir.
"Gua pulang sen-"
"Nolak gw patahin kaki Lo" potong Ran yang udah geram banget sama (name) yang keras kepala.
(Name) merinding lagi lagi di tatap Ran datar "Sampe persimpangan aja" balas (name) menerima tawaran Ran. Kalo udah cedera gini mana mungkin lanjut main kan, lagi pun mereka udah main lama.
"Iya" Ran berjongkok dihadapan (name) mempersilahkan (name) menaiki punggung nya.
"Eh naik punggung lu?" Tanya (name), ia kira ia hanya akan dipapah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani ran | Basketball
FanfictionHaitani Ran x reader lapangan ini adalah saksi pertemuan kita dan bola basket ini bagai benih yg perlahan tumbuh menjadi cinta diantara kita Tentang kisahmu bersama Haitani Ran diatas lapangan basket yang terus berlanjut ketingkat lebih tinggi lalu...