ekskul basket

115 12 0
                                    

Puk

"OHAYOO" sapa (name) sembari menepuk bokong kedua bestienya dan berjalan menyempil ditengah tengah mereka.

"Ohayo/Oha" Jawab kedua temannya

Plak

"Itte- ino-chan hidoi nanti gua tambah goblok" rengek (name)

"Goblok mah goblok aja, lagian siapa suruh demen mukul pantat orang" bentak inosaka, selaku oknum yang menggeplak kepala (name).

"Ehe'"

"Ehe'tte nandayo!" Bentak inosaka lagi.

"Pantes awet banget jomblonya, galak sih" cibir (name)

"HAAA?! coba bilang lagi"

"Ino jomblo wlee"

"Lo juga jomblo ye sadar diri"

"Seenggak nya gua gak ngenes kaya Lo di ghosting trus"

"Anak setan! sini Lo"

"Hwaa aya-chan tasukete" (name) menghindar, ia sedikit membungkuk berlindung di belakang Ayano karna perbedaan tinggi yg terpaut cukup jauh.

"Udah udah lu bedua jangan ribut masih pagi" lerai Ayano yang menjadi tameng (name).

"(Name) juga jangan mancing" ceramah Ayano.

"Ha'i gomenasai~"kata (name) kembali menegakkan tubuhnya. Kini Ayano seperti dihimpit 2 tiang berjalan.

"Ne Aya-chan bawa permen apa hari ini?" Tanya (name).

"Keju" jawab Ayano

"Waah rasa baru ya" seru (name)

Ayano mengangguk, "paman gua ngeluarin rasa baru" ucapnya sembari mengais isi tas. Ayano memiliki keluarga yg banyak bergerak di industri konsumsi.

"Jeng jeng" Ayano mengeluarkan bungkus permen dan membukanya, "nih ambil"

"Arigatou Aya-chan" kata (name) langsung melahap permennya.

"Cih bisa bisanya Lo mau temenan sama (name) padahal dia cuma mau makanan gratis" cibir inosaka

Ayano hanya tersenyum kaku memaklum kan mulut inosaka yang tajem, ia juga menyodorkan bungkus permennya pada inosaka.

"Mana ada fitnah banget Lo" bantah (name), lalu ia memekik jengkel dengan inosaka yg juga menyomot permen dari Ayano, "Munafik banget Lo njir, tsundere dasar"

Ayano malah balik meledek, "Berisik Lo pendek." Dan langsung dibalas oleh (name)

"Tinggi kita cuman beda 4 centi ya"

"Bodo wlee"

'trus gua apaan, kurcaci' batin Ayano

"Tepos dasar"

Mendengar ledekan (name) yang bermaksud pada inosaka membuat Ayano meraba dadanya, 'triplek' batin Ayano.

"Lu juga"

"Dih punya gua lebih gede ya"

"Halah kebanyakan lemak itu"

"Biarin orang-"

"BISA DIEM GAK!" Bentak Ayano membuat keduanya terdiam.

"Sekarang kita ke gym buat latihan jangan banyak bacot" kata Ayano dengan senyum yg merekah, tapi bagi kedua temannya senyum Ayano cukup membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Inosaka dan (name) mengangguk takut. Pokonya dalem kamus mereka, gak boleh bikin seorang Ayano nahara marah, kalo gak mau lari keliling sekolah sampe mampus.

Haitani ran | BasketballTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang