"Jadi kita kalah ya..." (name) tersenyum getir mendengar berita dari pelatihnya.
"Boleh aku bertemu mereka?"
Pelatih terdiam mempertimbangkan keadaan muridnya. Lalu mengangguk.
Ayano yg juga ada disana pun membantu (name) beranjak dan memapahnya untuk menemui Tim.
.
.
.(Name) tersenyum lebar menatap timnya yang masih menangis sesegukan, Manik coklatnya tampak bersinar tak menunjukan setitik kecewa sedikitpun karna ia tak merasa seperti itu.
"Kalian udah berusaha keras, gua bangga, maaf ya gua gk bisa ikut berjuang sampe akhir" (name) mengelus salah satu adik kelasnya.
"Maaf senpai hiks... Padahal ini turnamen terakhir kelas tiga"
"Gapapa, walau kalah tapi turnamen ini berkesan banget, makasih ya" jeda (name) tanpa melunturkan senyumnya. "Udah mending kalian masuk nanti kita ketemu lagi di sekolah" mereka pun menuruti ucapan (name)
Kemudian (name) merasakan dua tangan bertengger di masing masing bahunya. Mereka adalah Ayano dan Inosaka, dua sahabat seperjuangan (name).
"Sorry ya gua omdo, padahal tadi ngerasa keren banget gua ngomong ke lu" ucap inosaka seraya mengelus tengkuknya
"Payah loo. Yaa tapi kita bisa apa, emang nyatanya kalian gabisa apa apa tanpa gue" balas (name)
"Sombong lo anjing"
"Bacot deh pantat kuda"
"Ssttt udah udah, nanti dekel yang bakal bales kekalahan kita, hari ini pasti jadi pelajaran buat mereka up diri" Ayano menengahi keduanya sebelum benar benar bertengkar.
"Kaki lu gimana?" tanya Ayano.
"Sembuh lah orang di rawat sama cogan ya gak (name) " goda inosaka menyenggol lengan (name)
"Oh yang tadi ya, gua ngeliat dia khawatir bgt, jangan jangan suka sama Lo (name)" Ayano pun ikut usil menggoda (name) yg sudah merona.
"Apaan si" bantah (name)
"Dih malu malu kambing, jijik njir" ejek inosaka
"Jan jangan lu suka ya" Ayano tak henti hentinya menggoda (name) membuat sang empu tambah merona malu.
"Gak ya!" sentak (name)
"Cieee ada yang jatuh cinta"
"Mbaknya tsun tsun" inosaka menimpali Ayano
"Eh ino kita samperin aja cowonya"
"Heh mau ngapain lu pada!" pekik (name) tau keduanya akan melakukan sesuatu.
"Adadeh" satu Ayano
"Oh itu tu cowonya" inosaka menunjuk kebelakang (name).
(Name) menoleh kebelakang mendapati Ran yang terduduk di atas motor tak jauh dari mereka.
"WOI COWO DISANA ADA YANG-hmmp hm" (name) segera menutup mulut Ayano
Inosaka justru melanjutkan, "SI (NAME) SUKA SAMA LU"
Ran teelihat melempar senyum dan melambai sebagai jawaban.
"ENGGAK BOONG BOONG MEREKA BERCANDA"
"GAK, ITU BENER-" Ayano berhasil lepas dari bekapan (name) tapi gagal.
Keduanya tertawa puas melihat (name) yang kepalang malu, wajahnya sudah sangat memerah hal yang jarang mereka lihat.
"Mending kalian urus anak anak sana, gua nyusul"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani ran | Basketball
FanficHaitani Ran x reader lapangan ini adalah saksi pertemuan kita dan bola basket ini bagai benih yg perlahan tumbuh menjadi cinta diantara kita Tentang kisahmu bersama Haitani Ran diatas lapangan basket yang terus berlanjut ketingkat lebih tinggi lalu...