Malam selanjutnya Ran berencana untuk menemui (name) lagi, ntah kenapa malam setelah pertama kali bertemu sang gadis, sosoknya selalu muncul dipikiran.
Tak kenal waktu, bahkan disaat bertarung cengiran manisnya terbayang, lalu di susul rasa bahagia sebab perutnya terasa menggelitik seperti ada kupu-kupu berterbangan.
Dan sejak kemarin Ran mulai paham jika yang ia rasakan adalah rasa cinta. Dari mana dia tau? Ya dari Rin lah.
Flashback
"Rin, lu tau ciri ciri Sakit jantung atau paru paru gak?"
"Lu sakit bang?"
"Gatau gua, tapi jantung suka deg deg an trus seneng sama kaya ada geli geli di dada gitu"
"Ooh itu mah jatuh cinta-BANG LO SUKA SAMA SIAPA NJIR KOK GUA GATAU" kaget Rin
"Ntar juga Lo tau, tapi ini beneran jatuh cinta?"
Rin mengangguk.
"Waktu Lo suka sama si runa juga ngerasain gitu?"
"Bang jangan bawa bawa tu cewe dah" gerram Rin.
"Nanya doang elah"
"Iya, tapi yg Lo taksir cewe kan bang?"
"Ya iya lah gua masih normal"
Rin mengelus dadanya, "spill dong bang ceweknya"
"Ntar gua kasih tau kalo dah jadian"
Flashback off
Dulu Rin pernah naksir sama temen sekelasnya, si runa itu, dan Ran jadi tempat curhat si Rin. Tapi ujung-ujungnya malah di ghosting doi. Kesian, turut bersuka cita
Ketik 1 untuk bantu Rin move on-eh engga deng dah mup on dia.
Ketik 1 untuk jadi pacar Rin....
"Lu ngapain?" Tanya Ran heran.
"Ikut Lo" jawab Rin
"Dih ga, ntar lu ganggu"
"Gabakal kok"
"Enggak Riin"
"Ck emang ngapain si, main rahasia rahasiaan"
"Ntar juga gua tunjukin kalo dah waktunya"
Nunjukin apa bang🌚
"Dah Sono balik"
"Tch iya iya, janji lo bang bakal nunjukin ke gua"
"Iya udah Santai, doain aja lancar jaya" Ran mendorong tubuh adiknya untuk berbalik ke jalan pulang.
"Seperti biasa adekku sayang, bukain pintu sama sisain makanan" kata Ran melambai ke adiknya.
"Geli bang" saut Rin.
Setelah Rin terlihat agak jauh, Ran melanjutkan perjalanannya menuju lapangan komplek kemudian membeli 2 kaleng minuman di mesin penjual otomatis.
Sepanjang perjalanan hanya sunyi yg menemani Ran, bahkan sampai lokasi pun hanya sepi yg ia dapat, Maniknya tak menangkap tanda tanda keberadaan (name).
Ran mendudukkan dirinya di ayunan. Sesekali ia berjala jalan kecil di sekitar taman dan lapangan.
ntar tepos pantatnya kalo kelamaan duduk :v
Hingga terhitung 2 jam sudah terlewati (name) masih belum menunjukan eksistensinya.
Tak
Ran menoleh ke asal suara, sebuah batu kecil baru saja terlempar ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani ran | Basketball
FanfictionHaitani Ran x reader lapangan ini adalah saksi pertemuan kita dan bola basket ini bagai benih yg perlahan tumbuh menjadi cinta diantara kita Tentang kisahmu bersama Haitani Ran diatas lapangan basket yang terus berlanjut ketingkat lebih tinggi lalu...