Tak sengaja aku melihat buku bersampul hitam pekat, buku yang selalu menjadi saksi bisu bagaimana derasnya air mata ini tumpah..
Ku tatap dengan penuh rasa, dengan sedikit debu yang melekat
Ku coba membuka perlahan demi perlahan lembar buku itu..
Seketika aku tersenyum mengingat kembali masa-masa saat bersamamu
Ku baca bait demi bait, lembar demi lembar.
Betapa bahagianya aku dulu saat awal bertemu denganmu hingga seisi buku itu penuh dengan cerita tentangmu..Tapi??
Perlahan kisahnya mulai memudar..
Impian-impian di buku itu harus tertunda entah sampai kapan.
Karena sang pemilik nama itu mengakhiri semua kisah-kisahnya..
Iya, memang tak ada yang salah dari pertemuan kita.
Dan aku tak pernah menyesali akan hal itu.
Kamu pernah hadir sebagai seseorang yang berharga dalam hidupku
Setidaknya kita pernah melewati masa-masa bahagia bersama
Pernah saling membutuhkan sebagai penyemangat
Perpisahan ini tak akan menjadikan kamu asing kembali
Dalam sebuah kisah, akan ada kenangan yang mengikuti
Maka, kamu dan kita adalah salah satunya.
Terima kasih atas kebersamaan yang pernah tercipta.
Atas tangan yang selalu bersedia menghapus air mata, untuk pundak yang selalu bersedia untukku bersandar melepas lelah.
Walaupun itu tak nyata, tapi kamu melakukannya itu semua kepadaku:)Tanggal dua puluh empat bulan delapan tahun dua puluh.
Tanggal dimana kisah kita dimulai dan hari ini, Semesta kembali mempertemukan aku dengan sosok itu..
Tapi??..
Kita sudah berbeda:))~3916
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sebuah Nama
PoetrySemesta yang mempertemukan kita Dan Semesta juga yang memisahkan kita:)