Vote and komen ya!
Kalo typo, silahkan kasih tanda. Plis, bantu ya!
Sekalian follow. Ya kalik kalian baca tp gak follow akunnya. Dibantu ya!Absen disini, siapa aja yg hadir
****
Memejamkan mata namun tidak tidur, itulah yang dilakukan Dewa. Selama beberapa jam lamanya, yang dia lakukan hanya diam sambil memejamkan mata dengan gadis yang dia peluk ada di depannya ini. Gadis yang dia bawa diam - diam saat diperpustakaan.Dewa merasakan sebuah gerakan dari gadis ini. Sepertinya akan segera bangun. Sebuah ide tercetus diotaknya. Dewa akan diam dengan berpura-pura tidur. Dirinya ingin mengetahui apa yang akan dilakukan gadis ini.
Awalnya, hanya gerakan pelan yang Dewa rasakan, lama kelamaan gerakan itu semakin intens hingga sebuah suara pekikan terdengar. Sepertinya, gadis itu mulai bersuara dan mungkin kaget karena bangun-bangun sudah berada di kamar asing dengan seirang lelaki yang sedang memeluknya.
Dewa bisa mendengar gadis itu bersuara pelan dan bahkan hembusan napasnya terasa. Meski dalam posisi yang membelakanginya, Dewa merasa gadis itu sedang melihat-lihat ruangannya. Dalam hati, Dewa merasa gemas dengan tingkahnya.
Karena tidak tahan, Dewa mulai membuka mata. Dia membisikkan sesuatu hingga membuat Dewi kaget dan memekik. Ekspresi itu... ekspresi yang sangat disukai Dewa. Tidak dilebih-lebihkan. Malahan justru terkesan imut.
Gadis dalam dekapannya berusaha untuk memberontak dan melepaskan diri darinya. Hei, tidak semudah itu untuk lepas dari seorang Dewa. Harus ada bayaran baru bisa lepas. Eit, tetapi belum tentu juga Dewa akan melepaskannya.
Saat sedang senangnya menggoda gadis itu, tanpa Dewa duga wajahnya - ah tidak! Pipinya terkena gamparan manis dari tangan mungil Dewi hingga wajahnya tertoleh. Tidak sakit sih, hanya saja seperti ada sensasi yang membuatnya terpancing untuk melakukan sesuatu hal lebih.
Mata Dewa memerah. Rahangnya mengetat dengan gigi saling bergemelutuk. Pelan-pelan, wajahnya yang sempat tertoleh mulai kembali ke seperti semula. Dilihatnya gadis itu yang sudah dengan beraninya menampar wajah tampannya.
"You dare to play with me, baby..."
Sepenggal kalimat yang bisa dan berhasil membuat Dewi menegang. Mendengar kalimat itu, siapa yang tidak tegang? Apalagi, itu diucapkan oleh seorang lelaki berwajah tampan yang sifatnya seperti iblis. Bagi Dewi, itu seperti mimpi buruk!
Bibir Dewa menyeringai lebar. Respon gadis itulah yang ditunggu olehnya. Dia ingin tahu, seberapa besar keberaniannya.
"K-kamu...mau apa?" Tanya Dewi dengan gelagapan.
Wajah Dewa yang mendekat itu sukses membuatnya kaku kembali. Dewi tidak ingin berada di posisi ini. Dia ingin...keluar!
"Kenapa, hm?" Suara rendah Dewa memang sangat menggoda. Dewi sempat merinding. "Kenapa diam saja? Dimana keberanian mu yang menampar ku tadi, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa dan Dewi (Hiatus-On Going)
Teen Fiction[Warning area 18/21+] Awas, Baper!!! Hati-hati!!! "Dewa..." Dewa menatap Dewi yang duduk dipangkuannya dengan dingin dan datar. Dia hanya menyahut dengan berdeham. Tangan kanannya sibuk mengelus pinggang gadis itu dan tangan kirinya mengelus pipi t...