|Chapter 6| Air Liur•

5.9K 452 1
                                    

My Family—Chapter 6
Air liur

—Happy Reading—

"

Kembalikan dia ke tempat asalnya. Dan usahakan Kean tidak mengetahui setitik pun jejak dari mayat ini." Perintah Andra kepada beberapa orang suruhannya.

"Siap, Tuan."

Setelah kepergian orang-orang tadi yang membawa mayat Arjun, kini tinggallah Alive dan Andra yang masih berada diruangan itu.

"Alive, kamu bersih-bersih dulu baru ke kamar Adek."

"Iya, Pa."

•••


Setelah bersih-bersih dan mengganti baju, sekarang Alive sedang menuju ke kamar Kean.

Tok tok tok

"Masuk!" Seru seseorang dari dalam kamar.

"Ma, Adek udah tidur?" Tanya Alive sambil mendekat kearah mamanya.

"Belum, tuh lihat aja dibalik selimut." Jawab Aline sambil menunjuk ke arah gundukan selimut yang tampak besar.

"Loh, kok besar amat gundukannya? Kean nggembung ya Ma?"Tanya Alive dengan nada sok polos nya.

"Hahaha, mana ada Kean nggembung, coba kamu buka aja deh pelan-pelan. Siapa tau nemu harta karun."

"Ah, Mama ada-ada aja deh."

Alive mendekati gundukan itu kemudian membukanya secara perlahan. Hingga...

"WHAT THE-!!"

Kean dan seseorang lainnya terlonjak kaget karena teriakan cempreng Alive hingga membuat keduanya terbangun dan terduduk.

"Ih Kakak, pergi jauh-jauh. Kean mau tidurrr!" Rengek Kean dengan mata setengah terbuka. Salahkan saja Alive yang tiba-tiba berteriak ketika dia sedang enak-enaknya tidur.

"Kalian berdua belok ya?!" Tanya Alive dengan tidak santainya. Wajah dan matanya menatap Kean dan seseorang lagi dengan pandangan penuh curiga.

"Maksud Kakak apa?"

"Kalian berdua suk-"

"Pelukannya belok-belok, iya belok-belok." Arel memotong ucapan Alive dengan cepat. Ya benar, yang berada didalam selimut tadi Arel bersama Kean yang sedang berpelukan dengan bibir Arel yang tanpa sadar mencium pipi Kean hingga merah dan...

"Bentar bentar, ini apa ya kok lengket lengket?" Ucap Kean sambil meraba pipinya.

"Dek, Abang kebelet. Abang pergi dulu ya, bye Adek manis." Entah karena apa tiba-tiba wajah Arel berubah menjadi panik seperti itu. Dan entah kenapa juga, tiba-tiba Arel meninggalkan kamar Kean dengan penuh kepanikan.

"Abang ada ada aja deh, tapi ini apa ya?" Kean masih cukup penasaran dengan sesuatu di pipinya itu. Jari-jemari yang sedang meraba, Kean pindahkan tepat didepan hidungnya.

"Huek, kok bau!! Ini apaan sih!! Hua Mama, ini apaan???!"

"Hahaha, itu liur Bang Arel hahaha...." Alive meledek Kean sambil tertawa terbahak-bahak.

My family? || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang