|Chapter 17| Pagi Heboh

2.4K 281 3
                                    

Mentari telah menampakkan sinarnya. Berganti tugas dengan sang rembulan.
Menandakan hari tengah berganti hari. Menemani kesibukan duniawi.
Ah entah lah:'ndak cocok jadi penyair saya:(

Aline terbangun dari tidurnya dan tak mendapati sang suami berada disisinya. Ia menaikkan satu alisnya kala tak juga mendapati bantal yang biasa digunakan oleh Andra.

"Kemana mas Andra?"
Tanyanya pada diri sendiri.

Ketika akan beranjak dari tempat tidur, pemandangan hangat yang menyapa netranya.

Kean dan Andra tengah tidur di bawah dengan saling berpelukan. Aline tersenyum kearah mereka lalu mendekat.

"Mas, bangun mas. Udah pagi"
Ucapnya dengan nada pelan.

Namun Andra tidak terusik sama sekali dan malah semakin mengeratkan pelukannya kepada Kean. Aline hanya terkekeh geli melihat sang suami yang meng-cosplay menjadi saudara kembar Kean.

Namun mata Aline menangkap sesuatu yang ganjal dari penampilan Kean. Kenapa baru sadar sekarang?! Tubuh bayinya kini penuh dengan luka dan plaster.

"KEAN!!"
Teriak kaget Aline yang membuat kedua manusia itu ikut terlonjak kaget.

Kean yang sudah dalam posisi duduk tengah menetralkan nafasnya yang tampak memburu. Aline yang paham akan kesalahannya langsung mendekat kearah Kean dan membantu menetralkan nafas Kean.

"Tenang sayang, tenang. Ikuti aba-aba mama ya?
Tarik...buang...tarik...buang..."
Instruksi Aline.

Dan usaha Aline membuahkan hasil, kini Kean sudah bisa bernafas dengan lega. Sedangkan Andra hanya memandang Kean dan Aline yang tampak khawatir itu.

Sebenarnya Andra mau marah. Tidak biasanya ia dikejutkan saat enak-enak bermimpi menonton konser idolnya.
Ekhm, jadi papa Andra itu fanboy gaesss;)
Bisa tebak fandomnya papa Andra apa?

"Mama ngagetin Kean"
Ungkap Kean sambil cemberut.

"Maaf sayang, maafkan mama. Tadi mama mau bangunin kalian, tapi mama nggak sengaja lihat luka-luka kamu itu. Itu kenapa baby?"
Jelas Aline penuh selidik.

"In-"
Ucapan Kean terpotong oleh teriakan seseorang dari luar kamar.

"KEAN!!!"

Andra, Aline dan Kean refleks berlari keluar mencari sumber suara. Bisa dilihat, kini Alive berada didepan pintu kamar Kean yang berantakan, tak lama pula semua orang berkumpul dengan wajah paniknya.

"Kakak"
Lirih Kean yang masih dapat didengar oleh semua.

"Ya ampun baby, kamu kenapa?! Lihatlah badanmu yang mulus ini. Ini kenapa?!"
Cerocos Alive yang kelewat panik.

"Tenang dulu sayang, yuk semua turun ke bawah dulu. Biar kita bisa dengar penjelasan dari Kean"
Usul Alive dan diangguki oleh semua orang.

•••


Saat ini semua tengah berkumpul di ruang keluarga menunggu penjelasan dari Kean. Sedangkan Kean saat ini berada di pangkuan Andra.

"Bisa jelaskan baby?"
Ungkap opa Kandarma memulai pembicaraan

Kean mendongak dan menatap Andra meminta solusi. Kean ingin menjelaskan bagaimana kejadian pecahnya jendela kamarnya, namun disisi lain ia tidak ingin yang lain tau jika ada yang mengancamnya.

Andra yang paham akan kode itu pun mengambil alih penjelasan.

"Jadi tengah malam tadi ada yang dengan sengaja atau bahkan tidak sengaja melempar sesuatu kearah jendela kamar Kean hingga hancur berkeping-keping. Saat aku sampai di kamar Kean, jendela kamar Kean sudah hancur dan dengan Kean yang terluka."
Jelas Andra.

My family? || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang