|Chapter 10| Belanja

3.3K 327 4
                                    

"Halo"
Panggil Arel.

"Ada apa?"
Tanya kembali orang diseberang.

"Pa, sekarang Arel sama Kean lagi di supermarket. Tugas Arel sama Kean kalau ke supermarket apa?"
Tanya Arel sambil melirik Kean dan sudah memencet tombol speaker agar Kean juga mendengarnya.

"Oh... Belanja sesuka kalian, bantuin papa habisin uang. Kean kamu dengar papa?"
Tanya Andra.

"I-iya papa"
jawab Kean.

"Nah... Kamu belanja sesukamu, tidak usah mikirin uang, itu biar bang Arel aja yang ngatur. Kamu mengerti kan?"

"Iya papa, Kean mau belanja camilan yang banyak sama es krim yang banyak banyak" senang Kean sambil tersenyum senang.

"Iya boleh, tapi ingat kamu jangan makan eskrim banyak-banyak. Cukup 1 cup saja, mengerti?" Ucap Andra memperingati.

"Loh kok gitu sih pa, Kean mau eskrim banyak banyak"
Lesu Kean tak terima.

"Satu atau tidak sama sekali"

"Iya papa"
Ucap Kean kesal. Namun tiba-tiba ide jahil untuk membalas papanya melintas dipikirannya.

"Yaudah pa, kami mau lanjut belanja. Bye pa"
Ucap Arel.

"Hm, kalian hati-hati"
Ucap Andra lalu memutuskan sambungan telepon dengan anaknya.

"Yuk lanjut belanja lagi"
Ajak Arel.

"Iya bang Arel"

Kean berbelanja sambil membawa troli mengelilingi rak camilan yang luas itu. Sedangkan Arel hanya mengikuti Kean sesekali mengambil camilan yang diinginkan nya.

Sekarang Arel dan Kean sudah selesai berbelanja dan saatnya pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya.

Arel menyerahkan satu troli penuh kepada kasir agar dihitung dan dibungkus.

"Sebentar ya mas, saya hitung dulu"
Ucap kasir itu sopan.

"Nggak usah di hitung, dikira-kira aja"
Ucap Arel datar.

"Maksudnya mas?"
Tanya mbak kasir bingung.

"Kelamaan kalau ngehitung, dikira-kira aja berapa totalnya"

"Eh kok gitu mas"

"Udah lah banyak tanya kamu, kasihan adik saya kelamaan nung- Kean? Dek? Kean?! Kemana Kean?!"
Panik Arel saat tak melihat Kean berada didekatnya. Padahal tadi Kean mengekor di belakangnya dengan para bodyguard.

"Ada apa mas?"
Tanya mbk kasir yang melihat Arel kebingungan dan panik.

"Adek saya sama para bodyguard kemana?!"
Tanya Arel membentak mbk kasir yang tidak punya salah itu.

"T-tadi mas nya kesini sendiri"
Ucap mbk kasir gugup sekaligus takut.

"Argh!! Mana ruang CCTV?"
Tanya Arel mencoba tenang.

"Disan-"

"Bang Arel!!"
Panggil Kean dengan tampang tak bersalahnya.

"Kean!!"
Ucap Arel lalu memeluk Kean erat.

"Kamu darimana aja? Bikin bang Arel takut tau nggak?"
Lanjut Arel sambil menatap tajam Kean dan sepertinya Arel belum menyadari bahwa yang kembali hanya Kean tanpa para bodyguard.

"Eh maaf bang. Jadi gini, Kean sebagai anak yang berbakti dan menyayangi papa dan bang Arel, Kean melaksanakan tugas yang bang Arel berikan"
Jelas Kean sambil tersenyum.

"Tugas apa?"
Tanya Arel bingung.

"Ekhm... Prok prok"
Kean menepuk tangan sebagai insyarat, dan tak lama keluar para Bodyguard yang membawa banyak camilan masing-masing ditangannya. Jumlah bodyguard yang ikut ke supermarket ada 10 orang.

My family? || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang