Seminggu sudah Kean berada di NW, dan sudah seminggu pula Kean tinggal bersama keluarga besarnya. Semua berjalan dengan baik hingga saat ini, namun entah nanti. Ada firasat buruk didalam benak Kean. Namun ia enggan memberi tau yang lain atau dengan kata lain ia pendam.
"Papa, kapan kita kembali ke mansion lama?"
Tanya Kean yang saat ini tengah dipangku oleh Andra dihalaman belakang. Tidak hanya ada Kean dan Andra disana, Jean dan Jian pun berada disana dan sedang bermain dengan hewan peliharaan masing-masing. Dan untuk yang lain tengah sibuk dengan urusannya sendiri."Apa kau tidak nyaman berada disini, baby?"
"Em... aku nyaman. Tapi aku lebih suka di mansion lama"
"Kemungkinan kita akan pulang minggu depan. Papa akan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat lalu kita kembali ke Indonesia. Bagaimana?"
Kean diam sambil berpikir. Firasatnya benar-benar mengatakan hal buruk akan terjadi padanya dan harus segera meninggalkan tempat ini secepatnya.
"Kean?"
Panggil Andra kembali saat Kean tak membalas pertanyaannya."B-baiklah papa"
"Anak pintar, sabar dulu ya?"
Ucap Andra sembari mengusak rambut Kean dengan gemas.Kean mengangguk.
"Papa, Kean mau bergabung dengan mereka"Andra menurunkan Kean dari pangkuannya. Kean berjalan meninggalkan
Andra yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh arti."Aku pun merasakan apa yang kau rasakan baby. Karena demi apa pun itu, kita harus menghadapinya dan bukan menghindarinya. Kau tenang saja, papa berjanji akan menjagamu"
Ucap Andra dalam hati."Jean! Jian!"
Panggil Kean yang langsung bergabung dengan mereka."Wah.. baby kesayanganku datang. Apa sudah bosan mengobrol dengan papamu?"
Tanya Jean sedikit bergurau."Aku tidak akan bosan mengobrol dengan papa. Aku hanya sedikit malas melanjutkan obrolan bersama papa"
"Itu sama saja baby, kau membuatku gemas"
Tanpa diberi aba-aba, Jean menggendong Kean dan menciumi pipi Kean dengan brutal. Tak kalah brutal, Kean juga menjauhkan wajah Jean dengan wajahnya agar tak dikecup terus menerus oleh Jean."Parah parah, pipiku udah nggak suci lagi!!!"
Jerit Kean dalam hati.Kean berhasil meloloskan diri dari monster pengecup Jean. Ia berlari menghampiri orang hanya diam saja sedari tadi, Jian.
"Jian! Ayo pergi dari sini. Kita harus menghindar dari monster pengecup itu!"
Ucap Kean sedikit berteriak seperti dalam situasi gawat difilm-film. Ah ada-ada saja..Jian menoleh kearah Kean dengan tatapan datar.
"Aku sedang tidak ingin bermain denganmu. Menjauhlah dariku!"
Balas Jian yang setia menatap Kean datar
dan itu tak luput dari perhatian saudara kembarnya, Jean.Sementara Kean diam mencoba mencerna kalimat yang dilontarkan oleh Jian. Kenapa berbeda? Apa ada yang salah dengan Jian?
"B-baiklah Jian, aku akan pergi"
Kean berlalu dari hadapan Jian dengan bibir melengkung. Jujur saja, Kean kecewa."Ada apa baby? Kau mau kemana?"
Tanya Jean ketika Kean lewat dihadapannya dengan ekspresi yang sama, namun tak lama Kean tersenyum kepada Jean."Aku ingin istirahat didalam. Kita lanjut bermain nanti ya?"
"Baiklah"
Balas Jean dengan senyum terpaksa. Dia tau ini semua karena Jian.•••
KAMU SEDANG MEMBACA
My family? || Selesai
Teen FictionHe's My Family ➞ My Family Selesai ••• Keano itu cengeng dan manja, sifat itu yang membuat semua orang menyukainya. Namun, tidak dengan ayah kandungnya sendiri. Pria itu tidak menyukai keberadaan Kean, bahkan pria itu tega mengusir anak malang itu d...