Kilas Masa Lalu

207 31 5
                                    

Note : tulisan yang miring tandanya terjadi di masa lalu


Day 14

Tanaka berjalan di koridor rumah sakit dengan raut muka yabg kelewat khawatir. Sebenarnya Ia ingin berlari, tapi tangannya ditahan oleh Chandra, Chandra seperti tahu jika Ia melepaskan tangannya dari tangan Tanaka maka Tanaka akan segera berlari meninggalkannya.

"ANGGA!"

Angga yang sedang menonton televisi berjengit saat pintu ruangannya dibuka secara keras bersamaan dengan kehadiran dan panggilan Tanaka itu.

"Kena—"

Belum sempat Angga menyelesaikan kalimatnya, tiba tiba tubuhnya sudah dipeluk erat oleh Tanaka, Angga yang terkejut pun hanya mampu terdiam sebelum akhirnya membalas pelukan tersebut.

"Eh? Naka kenapa?"

Angga melepas pelukannya disaat  merasakan basah di bahunya, Tanaka menangis. Tangan Angga terulur untuk mengusap air mata Tanaka.

"Kata Chandra—"

"Sstt, Angga ngga papa, udah, jangan nangis" Angga menenangkan Tanaka, tangannya Ia gunakan untuk menghapus air mata yang turun dari kedua mata Tanaka, setelahnya Ia mengecup kedua kelopak mata itu.

"Terus, terusin aja, aku jadi nyamuk terusss"

Tanaka menoleh, didapatinya Chandra yang sedang bersandar diambang pintu, Chandra memutar matanya jengah, sementara Tanaka hanya tertawa, dan Angga menjulurkan lidahnya bermaksud untuk meledek Chandra.

Chandra hanya menggeleng pelan, Ia sudah angkat tangan dengan kelakuan Angga. "Sepertinya kalian butuh waktu berdua, silahkan tuan dan tuan, nikmati waktu berdua kalian, aku akan pergi" ucap Chandra sebelum badannya berbalik dan pergi.

"Chandra mau kemana?"

Angga menggeleng, "kantin mungkin, dia suka makanan"

Tanaka menganggukan kepalanya paham.

=^=

"Angga"

"Hm?"

Tanaka mendengus ketika panggilannya hanya dijawab dengan deheman karena empu pemilik nama sedang sibuk dengan ponselnya. Kedua ujung bibir Tanaka melengkung ke bawah, seperdetik kemudian Ia mulai merengek.

"Anggaaa"

Angga yang memutuskan untuk mengalah pun meletakan ponsel itu di sampingnya, lalu menatap Tanaka dan tersenyum.

"Apa Naka sayang?"

"Eum, ituu"

"Iyaa? Kenapa?"

"Kenapa Angga bisa seperti ini?"

"Haruskah Angga cerita?"

Tanaka mengangguk, Ia menatap Angga penuh harap. Angga terlihat berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk.

"Baiklah, karena Naka itu pacar Angga, Angga rasa perlu tahu juga, kemari" Angga menepuk pahanya, mengisyaratkan Tanaka duduk di pangkuannya yang disambut baik oleh Tanaka. Setelah merasa nyaman Angga mulai bercerita.

"Percaya atau tidak, dulu Angga tidak suka memotret ataupun dipotret"

"Lalu kenapa sekarang sangat suka?"

"Itu dimulai 2 tahun yang lalu"

=^=

27 November 2019

Days With You | RenMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang