Jaket

397 55 5
                                    

Day 3

Hari ini sepulang sekolah Tanaka tidak mampir ke cafe, dia tidak melanggar janjinya pada Angga, karena Ia berkata 'mungkin' jadi bisa saja dia tidak datang kan? Biarlah jika Angga menunggunya.

Kini Tanaka sedang sibuk dengan sketsa gambarnya yang tak kunjung selesai, Ia berkali kali menghapus garis yang menurutnya kurang tepat. "Ck, kenapa sulit sekali" Tanaka berdecak, sekali lagi menghapus garis yang baru saja Ia torehkan, Ia juga tidak tahu mengapa hobinya—menggambar tiba tiba menjadi sulit.

"Naka"

Tanaka menoleh, mendapati sosok yang sudah tidak asing baginya. Ibundanya, wanita yang melahirkan dirinya itu berdiri dengan sebuah paper bag di tangannya. Ia mendekati Tanaka, duduk di sebelahnya dan mengamati sketsa gambar yang sedari tadi menjadi kesibukan putranya.

"Siapa yang Naka gambar?"

Tanaka menaikan kedua bahunya, "Naka ga tau bun, orang asing" ucapnya, Tanaka tidak berbual, pada kenyataannya Ia memang baru mengenal sosok Langit Anggaraksa—yang sekarang menjadi objek gambarnya, Ia bertemu dan mengenal Angga 3 hari yang lalu, masih bisa di sebut orang asing kan?

Wanita itu hanya menggeleng heran pada perilaku putranya, namun dia tak ambil pusing, Ia menyerahkan paper bag itu pada Tanaka dan dengan segera Tanaka menerimanya.

"Isinya jaket yang kamu bawa pulang waktu itu, kembalikan ke pemiliknya dan juga jangan lupa mengucapkan terima kasih padanya"

Tanaka mengangguk, menyanggupi permintaan sang bunda. Ia meletakan paper bag itu di lantai, sedetik kemudian tangannya terulur untuk merobek salah satu halaman sketchbooknya, Ia membalik halaman itu, menuliskan sesuatu di balik gambarannya. Setelah selesai Ia melipat kertas itu dan memasukannya ke paper bag berisi jaket tersebut.

Dia menyalimi tangan Ibundanya, lalu tersenyum tipis. "Naka berangkat ya bunda" katanya melangkah, melenggang pergi meninggalkan wismanya.

"Hati hati Naka"

"Iyaa bunda"

=^=

'kling'

"Selamat datang"

Suara lonceng dan sambutan selamat datang menyambutnya ketika Tanaka mulai melangkahkan kakinya memasuki cafe yang sama seperti kemarin. Atensinya menyapu seluruh cafe, namun nihil, Ia tidak menemukan sosok Angga yang Ia cari. Menghela nafas, Tanaka melangkah menuju pemuda yang mengucapkan selemat datang padanya.

"Permisi"

"Ya, ada yg bisa saya bantu?"

Tanaka menatap pemuda berkulit tan di hadapannya, yang ditatap pun hanya mengerutkan dahinya.

"Apa kau mencari seseorang?"

Tepat sekali, Tanaka langsung mengangguk mengiyakan.

"Angga ya?" Pemuda berkulit tan itu menebak lagi, dan lagi lagi di jawab oleh anggukan.

"Sudah ku duga" pemuda itu menjentikan jarinya. "Angga sedang terkena demam, jadu dia mengambil cuti hari ini" pemuda berkulit tan itu menuliskan sesuatu pada secarik kertas, sementara Tanaka hanya diam menunggu.

"Ini, itu alamat rumahnya, katakan bahwa kau mendapatkannya dari Chandra"

Tanaka menatap pemuda yang memperkenalkan dirinya sebagai Chandra, dan menerima secarik kertas yang disodorkan olehnya.

Days With You | RenMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang