A Mysterious Man : Chapter 25

954 107 10
                                    

Telinga Andin mendengung akibat bunyi ledakan yang berasal dari mobil limo yang akan Andin naiki. Pandangan Andin sedikit kabur akibat asap dari ledakan yang terjadi....

"Angga!!!" ucap Andin

Andin berlari ke arah ledakan tersebut tetapi tiba tiba Aldebaran datang...

"Andin!!" ucap Aldebaran

Aldebaran langsung memeluk Andin. Andin menangis di pelukan Aldebaran...

"kamu gapapa?" tanya Aldebaran

"A-angga!" ucap Andin sambil menangis

"dimana Angga?" tanya Aldebaran

Tiba tiba Angga datang dengan luka di sekujur tubuh dan berjalan sambil kesakitan....

"pak A-al..." ucap Angga

Andin senang Angga masih hidup, Andin langsung memeluk Angga...

"ada apa???" tanya Aldebaran

"sepertinya ada yang sengaja menyimpan bom di mobil bapak sebagai bagian dari rencana kedua jika rencana mereka sebelumnya gagal" ucap Angga

"apa dia hidup?" tanya Aldebaran

"siapa?" tanya Andin

"sopirku, Rey" ucap Aldebaran

"saya rasa tidak pak, saya akan cek keadaannya" ucap Angga

"kamu cek semuanya, saya akan antar Andin pulang. Jika dia masih hidup, bawa dia pergi dari sini sebelum para media datang" ucap Aldebaran

"baik pak" ucap Angga

Angga pergi mengecek keadaan Rey....

"Andin, aku minta maaf" ucap Aldebaran sambil memegang pipi Andin

"aku menembak seseorang. Aku melihat secara dekat seseorang tertembak persis di kepalanya. Aku hampir pingsan setelah melihat semuanya" ucap Andin menangis di pundak Aldebaran

"biar aku antar kamu pulang" ucap Aldebaran

Aldebaran menelfon sopirnya yang lain lalu pulang bersama Andin....


*Di Dalam Mobil*

"kamu tidak pantas menjalani kehidupan seperti ini Andin. Aku takut kamu trauma dengan kejadian ini. kamu pantas menjalani kehidupan yang lebih baik dari ini. aku tidak percaya melakukan ini padamu..membawa kamu ke kehidupan seperti ini" ucap Aldebaran

"aku yang memilih untuk datang kesini. Aku menerima pekerjaan ini bahkan setelah tau siapa kamu aku tetap tinggal. bukan kamu yang membuatku melakukan ini semua. Al, dia mengancam keluargaku! Orang tua dan adikku! Bagaimana jika terjadi sesuatu pada mereka?! Apa yang harus aku lakukan?" ucap Andin menangis

Aldebaran menarik Andin ke pelukannya, Andin makin menangis dengan kencang di pelukan Aldebaran...

"keluarga kamu baik baik aja, jangan khawatir" ucap Aldebaran

"mereka ada di Malang, aku gatau bagaimana untuk melindungi mereka" ucap Andin sambil menangis

"Andin...mereka aman. Mereka sudah aman" ucap Aldebaran

"maksud kamu apa?" tanya Andin bingung

"beberapa kolega ku di Malang sudah membantu menjaga keluarga kamu disana" ucap Aldebaran

"apa??kok bisa??bagaimana kamu tahu ini semua?" tanya Andin

"aku minta maaf Andin. Aku tau dia seorang bajingan. Ricky benar benar penjahat yang bodoh. Dia bahkan tidak bisa menghilangkan jejaknya setelah melakukan kejahatan. Dia membuat semuanya sangat jelas kalau dia merencanakan sesuatu tapi aku juga tidak tahu apa rencana dia" ucap Aldebaran

A Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang