A Mysterious Man : Chapter 39

836 116 7
                                    

"dia pasti ga nyangka gue ada disini" ucap Andin dalam hati

"Andin?" ucap Aldebaran

"ga, mata gue sembab. Gue bukannya gamau dia liat gue nangis nangis, gue gamau dia liat gue lemah dan rapuh seperti ini" ucap Andin dalam hati

Andin menghapus airmatanya dan menarik nafas panjang lalu balik badan menatap Aldebaran. Andin melihat Aldebaran seperti jarang tidur, lebih berantakan dari biasanya...

"Aldebaran..kamu ngapain disini?" tanya Andin

"ini gedung aku" ucap Aldebaran

"aku tahu gedung ini punya kamu" ucap Andin

"jadi harusnya aku yang nanya, kamu ngapain disini?" tanya Aldebaran

"aku tahu mungkin ini ide yang buruk datang kesini.." ucap Andin

"Andin.." ucap Aldebaran

"aku akan pergi" ucap Andin

Aldebaran maju dan berdiri disamping Andin menghadap ke luar jendela...

"aku senang ketemu kamu dan aku rasa kita ada disini karena alasan yang sama" ucap Aldebaran

"ga Aldebaran" ucap Andin

"aku selalu berusaha untuk lupain kamu, Andin" ucap Aldebaran

"kenapa kamu bilang seperti itu?" tanya Andin

"aku ga berhak tahu bagaimana dan apa yang kamu lakuin selama ini. tapi percayalah, aku tahu. Aku gabisa berhenti mikirin kamu. setiap aku bangun dan saat tidur, aku selalu ingat kamu sejak kamu pergi" ucap Aldebaran

"maksud kamu sejak kamu biarkan aku pergi dari hidup kamu" ucap Andin

"aku minta maaf, aku ga bisa bayangin seberapa bencinya kamu sama aku" ucap Aldebaran

"gue ga benci sama dia, itu masalahnya..." ucap Andin dalam hati

"tapi kalau kamu kesini untuk menenangkan diri dan mencoba untuk move on, tempat ini ga akan membantu semuanya. Aku kesini setiap minggu untuk melakukannya tapi aku masih ga bisa" ucap Aldebaran

"kamu pikir aku percaya sama kamu? kamu sudah menjelaskan semuanya kalau aku ga ada arti apa apa untuk kamu. bagaimana bis..." tanya Andin

"aku tahu senjata itu tidak berisi peluru" ucap Aldebaran

"apa?" ucap Andin kaget

"jadi Aldebaran tahu kalau tidak ada peluru dalam pistol itu saat dia arahkan ke gue?"ucap Andin dalam hati

"aku bisa tahu dari berat pistolnya jadi aku tahu kalau pistol itu kosong, Andin. Ga akan ada orang yang berani kasih aku senjata yang ada pelurunya" ucap Aldebaran

"tapi kamu..." ucap Andin

"aku ga akan pernah nyakitin kamu" ucap Aldebaran

"tapi kamu udah nyakitin aku!" ucap Andin

"aku ngerti Andin" ucap Aldebaran

"jadi semua yang kamu lakukan dan bilang ke aku untuk buat aku jauh dari kamu?" tanya Andin

"aku..tahu itu hal paling egois yang aku lakuin. Membuat kamu jauh dari aku agar kamu aman. Melihat kamu yakin kalau aku akan membunuh kamu adalah hal yang paling buat aku frustasi dalam hidupku. Aku tahu kamu benci sama aku, kamu gamau ketemu aku lagi. Aku tahu kamu akan hidup dengan aman jauh dari aku. Aku...semua ini benar benar berbeda untukku" ucap Aldebaran

"apanya yang beda?" tanya Andin

"mengungkapkan perasaanku. Aku ga pernah jadi orang seperti ini sebelumnya. Semua ini membunuhku melihat kamu menjauh dari aku" ucap Aldebaran

A Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang