Bagian 8

716 116 1
                                    

"Adik?!" kaget Aenjoo.

Soobin mengangguk-angguk, "Kenapa?"

Aenjoo terdiam sebentar sambil menatap Sunghoon yang juga sedang kebingungan. Lalu dia tertawa canggung, "Wah, kebetulan sekali. Takdir sepertinya sedang marah padaku," ucapnya canggung.

Aenjoo benar-benar sial sepertinya. Pacarnya adalah Ong Soobin, lalu laki-laki yang sedang dia coba untuk mendapatkan hatinya adalah Ong Sunghoon, yang dasarnya adalah adik dari Ong Soobin. Bagaimana caranya supaya semua tidak bentrok seperti ini kedepannya?

Soobin melihat jam tangannya, "Aku harus pergi sebentar, mau ketemu teman. Sampai ketemu nanti kak," ucapnya lalu pergi setelah meninggalkan kecupan di kening Aenjoo.

Sekarang tersisa Sunghoon dan Aenjoo. 

Wanita itu mengusap wajahnya, "Kenapa kamu nggak bilang kalau punya seorang kakak, sih?"

Sunghoon menatap seniornya itu, "Seharusnya senior sudah tau banyak cerita dari kak Soobin tentang keluarga ku."

Ah ya, Aenjoo baru ingat soal itu. Soobin pernah menceritakan padanya kalau keluarga mereka hancur karena perceraian ayah dan ibunya, tetapi tidak begitu lengkap karena itu menjadi trauma baginya. Aenjoo pun bisa mengerti.

"Kalau begitu aku kembali ke ruangan, kamu juga. Sampai nanti," ujar Aenjoo segera menuju ruangannya lagi.

"Senior," panggil Sunghoon membuat wanita itu berhenti, "Malam ini, apa kau sibuk?"

Aenjoo menoleh, "Memangnya kenapa?"

Sunghoon menunduk sebentar, "Ada yang harus aku bicarakan, ayo makan malam bersama."




"Terima kasih, silahkan datang kembali lain waktu" , Sunoo mengambil ponselnya untuk melihat pesan yang masuk setelah melayani pelanggan, ada pesanan online. Dia langsung mencatatnya dan menempelnya di dapur belakang, "Pesanan online masuk."

"Tempel saja dulu," balas karyawan di dalam sana yang sedang membuat minuman.

Sunoo kembali ke kasirnya dan di kejutkan oleh seorang wanita di hadapannya.

"Hei Kang Sunoo."

Laki-laki itu memalingkan pandangannya ke tab, wajahnya langsung memasang wajah malas dengan pelanggan yang datang ini, "Apa yang ingin kau pesan?"

Yojung tersenyum lalu membuka kaca mata hitamnya dan bersandar pada meja kasir, "Aku suka argumen kemarin, rupanya kamu sangat mahir dalam berdebat."

"Kak, kalau mau pesan ya pesan saja."

"Bagaimana kalau aku pesan, kamu?" goda Yojung.

Sunoo menghela nafas tidak menyangka, "Kamu mau americano dingin atau vanilla latte?"

"Vanilla latte dengan tambahan krim kasih sayang mu, tolong."

Laki-laki itu memasukan pesanan Yojung dan tidak menghiraukan gombalan wanita tersebut, "Totalnya—"

"Ini" Yojung memberikan uangnya sebelum Sunoo berbicara, setelah uangnya di ambil, dia kembali menjaili laki-laki itu, "Kamu bekerja sendiri?"

"Biasanya dengan kak Jay, tapi sedang libur."

"Kalau begitu jangan beri dia masuk lagi."

"Apa maksudmu?"

"Karena aku hanya mau di layani oleh mu," ucap Yojung berhasil menggoda Sunoo ketiga kalinya.

Keep it SECRET [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang