Bagian 11

678 105 2
                                    


"I love you, i guess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I love you, i guess. No, my heart says i love you."


---


"Sunghoon, kenapa kamu kelihatan berkeringat?" tanya Aenjoo.

Sunghoon menoleh, "N— nggak apa-apa," ucapnya tapi meneguk saliva melihat bianglala tinggi itu.

"Kalau kamu takut ketinggian kita bisa main yang lain saja, kok." 

"Eh jangan! aku beneran nggak apa-apa. Lagian, kita sudah mengantri dari tadi, nggak enak kalau pindah tempat," ujar Sunghoon.

Aenjoo tersenyum saja melihatnya, dia tau jelas bahwa sebenarnya Sunghoon takut. Tapi kalau mau berbalik, akan sulit melewati orang-orang yang sudah mengantri saking banyaknya. Setelah itu giliran mereka yang naik, Aenjoo duduk di sebelah kiri dan Sunghoon duduk di sebelah kanan. Bianglalanya mulai berputar lagi.

Sunghoon duduk dengan tegap bahkan sampai mengepalkan tangan, sejujurnya dia memang takut ketinggian, tapi dia juga tidak mau Aenjoo menyesal karena tidak menaiki bianglalanya.

Aenjoo yang tadi sedang melihat pemandangan itu sadar Sunghoon tidak membuka topik pembicaraan sedari tadi. Laki-laki itu terlihat sangat takut. 

"Eh— senior ngapain?!" kaget Sunghoon karena Aenjoo tiba-tiba berdiri.

Wanita itu menggenggam tangan Sunghoon setelah duduk di sebelahnya, dia berpindah tempat karena tau Sunghoon ketakutan.

Aenjoo tersenyum pada Sunghoon, "Kamu nggak akan jatuh, tenang saja."

Sunghoon memalingkan pandangannya, jantungnya berdebar karena seniornya melakukan hal yang tidak dia duga.

"Selagi ada aku, seharusnya kamu nggak usah takut apapun, Sunghoon," ujar Aenjoo sambil melihat pemandangannya.

Sunghoon tersenyum tipis, "Aku memang nggak pernah takut, siapa bilang aku penakut?"

"Ah, kalau begitu harusnya tadi aku nggak duduk disini," ujar Aenjoo dan segera kembali ke tempat duduk awal. Tapi Sunghoon langsung menarik tangan seniornya itu lagi.

"T— tetap disini saja!" tahan Sunghoon sambil memalingkan pandangannya karena malu.

Aenjoo tertawa lalu bersandar lagi. Rasanya sangat menyenangkan menjaili Sunghoon, dia benar-benar ingin sekali mengambil hati laki-laki ini. Namun sayang saja seorang Ong Sunghoon masih sulit jatuh cinta.

"Kamu bilang mau katakan sesuatu, sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Aenjoo.

Sunghoon baru ingat, bisa-bisanya dia melupakan hal itu. Dia menghirup nafas dalam-dalam untuk berbicara, "Belakangan ini pikiranku lagi memikirkan seseorang. Aku pernah bilang pada senior kalau aku sulit percaya pada wanita lagi, tapi entah kenapa kamu malah membuat kepercayaan ku kembali dengan mudah."

Keep it SECRET [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang