Bagian 21

817 93 14
                                    

Grep!

Sret!


Yojung menarik kerah baju Heeseung dan siap menamparnya, tetapi Sunghoon langsung menahan.

"Kak," Sunghoon mencoba memberi kode pada Yojung untuk jangan menampar Heeseung.

Yojung tentu saja tidak terima, tapi karena dia juga tidak bersangkut paut dengan siapapun disini, akhirnya dia mengalah dengan amarahnya. Dia melepaskan Heeseung sampai terdorong ke belakang.

Soobin dan Aenjoo sudah pergi, Sunghoon menghela nafas berat. Disini semua akan dimulai. Pertengkaran, perubahan, saling tidak menganggap, dan lainnya.

Yojung mengajak Sunghoon pergi setelah memberikan Heeseung tatapan sinis, dia sudah muak sekali dengan laki-laki itu. Persetan jika Heeseung mau tertawa kemenangan dan semacamnya, yang terpenting sekarang adalah memperbaiki hubungan Sunghoon dengan kakaknya.

Sunghoon menepis tangan Yojung saat mereka sampai di luar toilet, "Kamu seharusnya nggak usah bilang begitu pada senior Wang."

"Kamu sebenarnya ada apa, sih? dia bicara omong kosong!" bentak Yojung.

Sunghoon menunduk, "Tentang perkataannya yang tadi itu benar."

Ekspresi Yojung berubah, dia mendekatkan jaraknya dengan Sunghoon, "Kamu bilang apa?"

Laki-laki itu diam sebentar, "Aku memang selingkuhan kak Aenjoo."

Tatapan Yojung pada laki-laki itu jadi ikut berubah, apa yang barusan dia dengar itu sempat membuatnya agak sakit hati. Bukan karena cemburu, dia jadi merasa bersalah ikut campur.

"Aku tau setelah ini kamu akan melihatku sebagai laki-laki b*engs*k. Memang seharusnya begitu," lanjut Sunghoon yang merasa bersalah. Sudah cukup bermainnya, menurutnya ini sudah terlalu jauh.

"Kamu ini nggak berubah, ya? hei Ong Sunghoon, sadar! kamu sedang di pojokkan oleh situasi! bukan saatnya untuk menahan diri!" bentak Yojung membuat Sunghoon tidak membalas, "ini sebabnya aku bergantung pada Aenjoo, karena tidak akan ada yang menolongmu disaat ada yang memperlakukanmu seperti ini. Contohnya tadi, kalau aku nggak membuntuti Heeseung dari belakang setelah kamu masuk ke toilet, mungkin kamu bisa salah paham dengan kalimat yang dia lontarkan!"

Sunghoon jadi terpukul. Dia langsung merasa bahwa semua itu salahnya, dari dia menyukai pacar kakaknya, membuat seniornya ikut ke dalam masalah, membuat kakaknya sakit hati, dan lain sebagainya. Pundaknya terasa seperti di tumpuki oleh batu-batu yang berat.

Yojung meredakan amarahnya karena merasa dia sudah kelewatan. Wanita itu menyentuh pundak Sunghoon, "Hei Sunghoon, kalau kamu menyukai Aenjoo, bilang sekarang di depan kakak mu. Jelaskan kenapa kamu menyukainya, lalu minta maaf karena kamu telah menyukainya."

---

Aenjoo menatap Soobin yang ada di sebelahnya itu, mereka ada di mobil karena Soobin bilang dia ingin kembali ke hotel. Laki-laki itu menatap ke jendela tanpa mengatakan apapun. Tadi juga dia tidak menanyakan apa-apa soal yang di toilet.

Pertengkaran ini agak berat. Tetapi Aenjoo sadar bahwa dia memang salah. Aenjoo bersandar pada kursi, "Biar aku jawab pertanyaanmu tadi, aku memang selingkuh darimu."

"Aku tau itu benar."

Balasan Soobin membuat Aenjoo agak bingung, dia melanjutkan setelahnya, "Kakak juga sudah berkali-kali ke club selama aku di London. Kakak juga pasti sudah main dengan banyak laki-laki, kan? aku tau itu."

Aenjoo menoleh, "Lalu? kenapa kamu masih ingin bertahan denganku kalau sudah tau semuanya?"

Soobin terdiam sebentar lalu menghadap ke depan, "Ini juga salah ku," ucapnya, "Aku memacari wanita sepertimu yang bahkan bukan sesuai tipe ku."

Keep it SECRET [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang