Bagian 9

668 100 1
                                    

Aenjoo masih diam dengan mata yang membulat. Barusan Sunghoon mengatakan hal yang belum pernah dia dengar. Batin Aenjoo bertanya, "Apa laki-laki ini cemburu?"

"Senior nggak mau jawab?" tanya Sunghoon membuat Aenjoo kembali ke dunianya, "Kalau nggak juga nggak apa-apa kok," ucapnya lagi lalu memakan spagetinya.

Aenjoo tersenyum jail, "Apa yang ada dipikiranmu sampai bertanya seperti itu? apa kamu menyukai ku?"

Sunghoon sempat tersentak karena seniornya ini mendekat, "A— apaan, sih?! senior ini bicara yang nggak jelas."

"Ah, masa? kelihatannya ada yang kamu sembunyikan dariku."

Sunghoon memalingkan pandangannya karena pipinya memerah, dia tidak mau menatap Aenjoo di saat seperti ini.

Wanita itu tertawa lalu kembali menghadap ke TV, "Iya, Sunghoon. Kamu itu manis. Lebih manis dari yang aku duga," ucapnya dan kembali memakan spagetinya.

Sunghoon diam-diam tersenyum, dia memang ada alasan kenapa bertanya seperti itu dan kelakuannya berbeda dari hari-hari sebelumnya. Tapi Sunghoon belum berani memberi tau Aenjoo soal alasan itu.

"Kalau kamu memang suka padaku, nggak apa-apa loh," ujar Aenjoo tiba-tiba membuat Sunghoon menoleh.

"Sudah aku katakan tidak, kok. Kepercayaan diri senior memang sangat tinggi ya."

Wanita itu menoleh, "Memangnya kalau hati mu itu nggak bisa berbohong, kamu masih mau bilang kalau kamu nggak menyukai ku?"

Pertanyaan itu membuat Sunghoon sulit menjawab. Seperti di jebak.

Aenjoo menaruh mangkuknya lalu mematikan tv itu dan menghadap ke Sunghoon, "Hei, bocah."

"Senior suka sekali ya panggil aku dengan panggilan itu?" ujar Sunghoon dengan wajah malas.

Tapi seniornya itu malah tersenyum dan mengusap-usap rambutnya secara tiba-tiba, lalu Aenjoo berbicara lagi, "Jika kamu memang benar tidak menyukaiku, bagaimana kalau kita coba pacaran selama seminggu? buktikan kalau kamu memang tidak menyukaiku dalam waktu tersebut."

Sungoon memikirkan jawabannya sambil menatap seniornya itu. Dia bingung harus menerima atau tidak. Pertama, jika dia menerimanya maka artinya dia mengkhianati kakaknya sendiri. Namun jika tidak menerima, sama saja di akan membohongi dirinya soal dia yang selalu berdebar setiap Aenjoo di dekatnya.


"Maaf, senior. Aku belum bisa menerima ajakanmu."


~~~


Dukh!



Heeseung tersentak karena tiba-tiba mejanya di pukul, dia mengangkat kepalanya dan ternyata sang pelaku itu Im Aenjoo, "Oh halo, manis."

Aenjoo menghirup nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya lalu duduk, "Kamu apakan anak itu?"

Heeseung mengangkat alisnya, "Siapa? Sunghoon?"

"Iya, kamu apakan saja dia?"

"Nggak ada."

Aenjoo menatap laki-laki di hadapannya dengan tajam, "Berhenti mengejarku dan berhenti mengganggu Sunghoon."

Keep it SECRET [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang