22. Day 12

186 79 2
                                    

37 HARI SEBELUM KEPERGIAN drg. MINA

✈️✈️✈️


Dahyun berjalan memasuki area rumah sakit dengan senyum yang terus terukir disudut bibir ia menyapa semuanya termasuk security yang menjaga gerbang.

"Pagi pak.." bungkuk dahyun akan setengah badannya

"Pagi dok.." satpam tersenyum

Hari ini dahyun sangat semangat karna kemarin ia bisa bersepeda dengan mina, walaupun chaeuyoung juga mengikutinya.

Berjalan sambil bersiu, namun dahyun harus menghentikan gerakan langkah kakinya ketika dihalaman rumah sakit ia disapa oleh anak yang terkena kanker waktu itu.

"Doktel.." panggil pasien kecil itu sambil mendorong kursi rodanya

"Eh adik manis.. Kamu ngapain diluar? Ayo masuk sama dokter"

"Enggak mau doktel"

Dahyun berjongkok untuk sejajar dengan anak kecil itu "Kok gak mau? Cuaca hari ini dingin loh, kalau kamu masuk angin gimana?"

"Mending masuk angin, dari pada masuk penjala doktel"

"Hum bener juga"

"Oiya namanya siapa? Masa dokter panggil adik manis terus, kalau semut denger gimana? Bisa-bisa digigitnya nanti"

"Nama aku Lia doktel"

"Wah namanya secantik orangnya"

"Makasih doktel" Lia menunduk untuk isyarat membungkukkan setengah badannya

Dahyun mencoba meraih sesuatu disaku jas putihnya "Lia mau cokelat gak?"

"Mau doktel mau" antusias Lia

"Ini"

Belum diambil Lia, cokelat itu kini berada ditangan dokter gigi cantik siapa lagi kalau bukan mina.

"Pagi-pagi itu sarapan, bukan malah ngasih cokelat buat anak orang" marah Mina pada dahyun

Dahyun bangun jongkoknya, dan menatap Mina yang berada disampingnya "Kan Lia belum makan juga permennya, bisa aja setelah sarapan nanti dia makannya"

"Kan sama aja yang namanya coklat itu gak baik untuk gigi" ucap Mina lalu berjongkok

"Adik manis, jangan makan coklat lagi ya.. nanti gigi jelek kaya dokter itu, ayo ikut dokter kedalam nanti dokter kasih hadiah buat adik manis"

"Baik doktel" patuh lia

Mina mendorong kursi roda Lia untuk masuk kedalam dan meninggalkan dahyun diluar.

~~~~

Didalam rumah sakit namun lebih tepatnya Mina telah membawa Lia masuk kedalam ruangannya dirawat, Mina memperhatikan detail tubuh anak kecil itu. Rambut yang tak ada sehelai pun dikepalanya membuat Mina membayangkan bagaimana jika nanti ia akan seperti itu, tubuh yang mulai mengurus dan wajah yang tak lagi cantik, semua akan Mina alami sama persis seperti anak kecil yang ada didepannya sekarang.

"Doktel kenapa?"

Mina segera tersenyum pada Lia yang bertanya padanya "Dokter gapapa kok"

"Kok doktel sedih gitu, Lia ya, yang buat doktel sedih?"

"Bukan kok" senyum Mina namun ia tidak dapat membendung lagi airmatanya, perlahan air asin nan bening itu turun membasahi pipinya

"Loh.. gapapa kok doktel malah nangis" Lia segera mengusap air mata mina

49DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang