19. Day 9

164 76 4
                                    

40 HARI SEBELUM KEPERGIAN drg. MINA

✈️✈️✈️


"Apa kamu sudah meminum obat kamu sayang?"

"Sudah appa"

"KAK?" teriak mina dari lantai atas terdengar jelas ketelinga mina yang sedang sarapan bersama kedua orangtuanya dilantai bawah

Semua mata tertuju pada kamar sana, dan tak berselang lama gadis yang memiliki hidung mancung itupun keluar.

"Kak?" teriak sana lagi sambil berlari kelantai bawah

Mina sendiri tersenyum ketika melihat wajah ceria adiknya yang mulai menghampirinya.

Setelah sampai dimeja makan, sana langsung memeluk mina dari belakang "Kak.. HA.. HUFT..Apa kakak tau?" ucap sana dengan nafas yang tidak beraturan

"Kamu kenapa sayang?" tanya rose

Sana melihat ibunya dengan tangan yang masih memeluk mina "Sana bahagia ma"

"Wah apa yang buat anak eomma bahagia?" tanya rose lagi menatap sana

"Adadeh" ucap sana lalu mencium pipi mina

Mina mendongak, lalu tatapannya berubah kesamping karna sana mulai duduk disampingnya "Ini anak kenapa? Apa dia mimpi indah tadi malam" batin mina

Sana masih senyam-senyum sambil mengunyah sandwichnya.

"Kuliah kamu bagaimana?" tanya jimin melihat kearah sana

Bibir sana yang tadinya terukir senyuman kini berubah datar "Seperti biasa pa"

"Maksud kamu seperti biasa itu dirumah kamu bilang kuliah tapi nyatanya kamu gak kekampus kan?" tanya jimin menatap serius sana

"Jangan nuduh ya pa"

"Ini, baca ini" jimin melempar surat dari kampus kearah sana

"Surat apa itu pa?" tanya rose

"Tanya aja sama anak kamu" ucap jimin dengan nada datarnya

Mina mengambil surat tersebut, sana sendiri terdiam. Mina mulai membuka surat itu lalu membacanya, Sana bangun dari duduknya dan mencoba untuk pergi dari meja makan tersebut.

"Tunggu san" mina menarik tangan adiknya

"Lepas kak" sana menghentakkan tangannya

"SANAA....!" bentak jimin lalu bangun dari kursinya

Rose yang melihat luapan emosi suaminya juga bangun dari kursi dan berjalan kearah jimin untuk menenangkannya "Udah pa udah.." rose mengelus punggung jimin

"Lepas kak.." ucap sana karna tangan mina yang masih memegang erat tangannya

"Kakak tanya apa maksudnya ini" mina bangun sambil memperlihatkan isi surat tersebut pada Sana

"Ya kakak udah baca sendiri kan?" sana memainkan ujung kukunya

"Mau jadi apa kamu ha?" jimin berjalan kearah sana

"Appa tenang, sana biar mina yang urus" ucap mina lalu menarik tangan sana untuk mengikutinya kehalaman belakang

"Lepas kak..!"

Mina terus saja menarik tangan adiknya itu, dan sesampai dihalaman belakang mina langsung menyuruh adiknya untuk duduk dikursi.

"Kenapa kamu sering gak kekampus?"

Sana terdiam tanpa melihat mina yang sedang bertanya dengan serius padanya.

"Jawab kakak...!"

Sana masih diam tanpa berani menatap mina yang bediri didepannya.

49DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang