28. Day 22

202 74 33
                                    

27 HARI SEBELUM KEPERGIAN drg. MINA

✈️✈️✈️✈️✈️

Pagi menyapa, hari ini langit terlihat begitu cerah sampai-sampai menampakkan cahayanya  kedalam sebuah kamar yang berada dilantai dua, kamar yang terdapat berbagai boneka kecil maupun besar. Disamping tempat tidur, lebih tepat diatas nakas.. terlihat sebuah bingkai foto dua gadis kecil memakai seragam sekolah yang tersenyum manis.

"Aaaaa" seorang gadis bangun dari selimut yang menyelimutinya, gadis itu melihat sisi kiri dan kanannya "Huft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aaaaa" seorang gadis bangun dari selimut yang menyelimutinya, gadis itu melihat sisi kiri dan kanannya "Huft.. untung cuma mimpi"

Pada waktu bersamaan, Suara teriakan tadi terdengar sampai ke lantai bawah, lantai dimana Mina sedang duduk bersama kedua orangtuanya untuk sarapan pagi.

"Mau kemana kamu?" Tanya Jimin saat melihat Mina bangun dari duduknya

"Mina mau ke kamar Sana pa"

"Udah kamu duduk aja, sarapan!" titah Jimin

"Tapi pa"

"Palingan dia liat kecowa sayang, makanya adik kamu teriak masa kamu lupa? Kan adik kamu itu lebay" ujar Rose tersenyum kearah Mina agar Mina tidak khawatir

"Tapi ma"

"Udah kita tunggu dia disini aja, palingan bentar lagi juga turun" ucap Rose memegang tangan Mina

Mina mengangguk lalu duduk kembali, sementara itu dilantai atas? Sana yang baru saja terbangun dari tidurnya. Ia berteriak karna bermimpi buruk, mimpi yang membuat ia menangis tersedu-sedu sampai waktu bangunpun air mata itu masih ada disudut matanya.

"Untung cuma mimpi, kalau beneran bisa nangis darah gw" gumam Sana yang ternyata bermimpi kalau dokter Dahyun menikahi kakaknya Mina

"Tapi mengapa itu tampak begitu nyata? Bukankah pernikahan itu tidak akan terjadi?"

"Hayolah san, kamu tidak perlu khawatir sama mimpi bangsat itu, bukankah kak Mina sudah mengatakan kalau dia tidak menyukai dokter Dahyun"

Sana tersenyum "Ayo semangat untuk buat dokter menyukaimu, fighting!" Setelah berucap kata-kata yang menyemangati-nya lantas Sana langsung bangun dari tempat tidurnya untuk kekamar mandi

Dilantai bawah, Mina sedang sarapan dengan kedua orangtuanya? Masih harap-harap cemas dengan sang adik, Mina masih setia menunggu kedatangan Sana untuk ikut gabung sarapan, maka dari itu ia belum menyentuh sama sekali sandwich nya.

"Appa senang melihat hubungan keluarga kita dan keluarga Kim tambah dekat" ujar Jimin sembari memotong sandwich nya

"Benar pa, eomma juga senang. Apalagi anak kita terlihat serasi dengan dokter Dahyun" tambah Rose

"Pa, ma, Mina mau ngomong sesuatu sama kalian" ujar Mina lirih

"Apa sayang? Katakanlah"

"Mina tidak bisa-"

49DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang