12

4.1K 512 8
                                    

Sudah berulang kali Yusuf menghubungi Dinda, sayangnya panggilan telponnya tidak diangkat. Padahal dia berencana untuk berkunjung ke kediaman sang kekasih malam ini.

Karena panggilan telponnya tidak kunjung diangkat oleh Dinda, maka Yusuf memutuskan untuk mengirimkan pesan pada kekasihnya itu.

To : Dinda

Dinda, kenapa telpon mas tidak diangkat?
Apa mas boleh berkunjung ke rumah malam ini?

Yusuf terus memandangi layar ponselnya. Lima menit, sepuluh menit, hingga setengah jam pria itu terus menunggu balasan dari Dinda. Sesekali ia juga kembali mencoba menghubungi wanita itu, tapi sayangnya Dinda masih tidak mengangkat telponnya.

Yusuf kembali mengirimkan pesan singkat, pria itu menanyakan keberadaan Dinda. Dan bertanya apakah sang kekasih baik-baik saja atau tengah sibuk dengan pekerjaannya.

Tidak biasanya Dinda seperti ini. Walaupun tengah bekerja atau sibuk, biasanya Dinda menyempatkan diri untuk berkirim pesan dengannya. Tapi berbeda dengan hari ini, dan tentu saja ini membuat Yusuf sedikit khawatir.

Karena tidak kunjung mendapatkan balasan dari setiap panggilan dan pesan yang dikirimkannya pada Dinda, maka Yusuf memutuskan untuk menemui wanita itu di klinik atau rumah Dinda, ingin memastikan bahwa kekasihnya baik-baik saja.

Yusuf segera bergegas untuk mandi sebelum berangkat menemui Dinda. Saat Yusuf telah selesai dan berencana untuk berangkat, ia melihat sebuah pesan dari Dinda.

From Dinda :

Maaf mas, jangan malam ini mas, bapak tiba-tiba kurang enak badan. Nanti aku kabari lagi ya mas. Aku sedang sibuk.

Hanya itu pesan dari Dinda, dan ketika Yusuf mencoba untuk menghubungi kekasihnya, nomor ponsel wanita itu tidak lagi aktif.

Dengan menghela nafas pelan, Yusuf meletakkan ponselnya keatas meja lalu pria itu duduk di sofa kecil yang ada diruang keluarga kediaman dinasnya. Yusuf tengah mengingatkan dirinya untuk tidak memaksakan kehendaknya pada Dinda, dia harus lebih memahami kekasihnya itu.

*

Aileen memulai paginya dengan senyuman yang tidak pernah meninggalkan bibirnya. Ketika ia bangun dan membuka matanya pagi ini, Aileen merasa sangat senang sekali.

Tentunya semua ini berkaitan dengan janji temunya dengan Dinda pagi ini di CSD Bank. Dan Aileen sangat yakin bahwa Dinda pasti akan datang ke bank pagi ini. Tawaran Aileen pada wanita itu cukup besar untuk ukuran kehidupan Dinda, dimana lagi wanita itu akan mendapatkan sejumlah uang dalam jumlah yang cukup besar hanya dalam semalam.

Aileen ragu jika Dinda tidak tergiur dengan uang yang ia tawarkan. Dari informasi yang didapat dari orang suruhannya, Aileen tau latar belakang Dinda dan kehidupan wanita itu. Tentunya apa yang akan diberikan oleh Aileen akan membawa perubahan dalam kehidupan wanita itu.

Bagaimana jika Dinda tidak datang dan memilih untuk mempertahankan hubungannya dengan Yusuf? Itu tidak akan mungkin terjadi. Aileen yakin dengan semua bukti yang dimilikinya, Dinda tidak akan berani mempertahankan hubungannya dengan Yusuf.

Alibi apa yang akan digunakan oleh wanita itu pada Yusuf untuk semua foto yang dimiliki oleh Aileen? Dinda tidak bisa mengelak lagi tentang perselingkuhan itu.

Dan Aileen yakin Yusuf tidak akan menerima pengkhianatan semacam ini. Tapi jika Yusuf memaafkan dan menerima perselingkuhan yang dilakukan oleh Dinda, sudah pasti dia adalah pria bodoh dan sangat tolol.

Setelah menyelesaikan olahraga paginya diatas trademill, Aileen memilih untuk segera bersiap-siap karena tidak ingin terlambat untuk menghadiri pertemuannya dengan Dinda.

Pak Mukhlis, supir pribadi Aileen sudah tau dengan janji temu sang bos dan mengarahkan mobil menuju CSD Bank.

"Pak Mukhlis, apa menurut bapak wanita semalam akan datang?" Aileen bertanya.

"Pasti datang bu." Jawab Pak Mukhlis sambil melirik Aileen dari kaca spion tengah.

Terdengar Aileen menghela nafas pelan, lalu senyumnya mengembang.

"Saya juga yakin dia datang." Kini Aileen tertawa.

Mobil memasuki halaman luas CSD Bank, Aileen turun setelah pintu mobilnya dibukakan oleh pak Mukhlis.

Aileen segera berjalan masuk, manager bank tersebut secara khusus menyambut kedatangannya dan mengarahkan Aileen untuk menunggu di ruang tunggu khusus untuk nasabah prioritas.

Tapi Aileen tidak segera mengikuti langkah si manager, matanya malah tertuju ke sosok yang tengah duduk bersama seorang wanita. Senyuman Aileen terlihat sangat lebar ketika menemukan Dinda sudah berada disana.

Ia segera melangkah kearah Dinda, sang manager bank tentunya mengikuti Aileen.

"Selamat pagi, mbak Dinda." Sapa Aileen masih dengan senyuman manisnya yang lebar.

Dinda hanya mengangguk singkat, lalu berdiri. Seorang wanita yang tadi duduk disebelahnya juga ikut berdiri dan menatap Aileen, terlihat jelas wanita itu tengah menilai Aileen dari ujung kepala hingga ujung kakinya.

"Mari kita selesaikan transaksi ini." Ucap Aileen. "Ayo pak Irvan."

Manager Bank tersebut segera melangkah untuk mengarahkan mereka menuju ruang tunggu khusus yang ada dilantai tiga, mereka bersama-sama melangkah menuju lift.

Aileen tentunya dilayani dengan sangat baik, setelah membubuhkan tanda tangannya di secarik kertas, Aileen hanya perlu duduk manis sambil menikmati secangkir teh dan beberapa kudapan ringan yang lezat.

Berbeda dari Aileen yang terlihat sangat santai, Dinda terlihat tegang.

Karena Dinda tidak membawa tas yang cukup besar untuk uang cash yang diterimanya, maka pihak bank memasukkan uang-uang itu kedalam beberapa kardus.

Aileen bisa melihat Dinda dan wanita yang diperkenalkannya sebagai kakaknya itu menganga ketika melihat tumpukan uang yang ada didalam beberapa kardus tersebut.

Tapi tentu saja Aileen tidak memberikan semua ini tanpa adanya perjanjian tertulis. Aileen telah mempersiapkan semuanya dengan sangat detail, termasuk surat perjanjian yang berisi pernyataan bahwa wanita itu akan benar-benar meninggalkan Yusuf dan hilang dari kehidupan pria itu.

"Tanda tangani." Perintah Aileen sambil menyerahkan perjanjian itu pada Dinda.

Tanpa menunggu lama, Dinda membubuhkan tanda tangannya diatas sebuah materai yang sudah Aileen tempelkan di surat perjanjian itu.

Aileen tersenyum senang.

"Selamat bersenang-senang, Dinda." Ucapnya sebelum meninggalkan ruangan dan berjalan menuju lift.

****

HAY HAY PEMBACAKU TERSAYANG, KARENA BANYAK YANG MINTA UNTUK AKU TETAP JUAL CERITA VERSI PDF.
UNTUK HARI INI AKU MAU KASIH PROMO KHUSUS  BELI 15 PDF HARGA 100K UNTUK PEMBELIAN PDF LAMA.

PROMO BESAR-BESARAN HANYA UNTUK JUDUL-JUDUL DI BAWAH INI YA SAYANGKU...

True love
The beauty one
The beauty one 2
Natasha
The star
Ex wife
Eternal love
Hira atmojo
Jennifer's wedding
Back to evil
My possessive girlfriend
Great life
Mr. Duda
Aruna
Truely madly in love
The scandal
Fake love
Istri Kedua Ben
Forever Yours
My Hani Honey
Liliana
My lovely livi
Hope
Nyonya besar
My Honey Hani 2
Dalang dibalik duka
Hope 2
Viviane
Your Favorite Mistress
Wanita Kedua
Dunia Dita
Terjebak di Rumah Mertua
Life After rujuk
Lika Liku Luka
Step Mother

BAGI YANG BERMINAT BISA LANGSUNG CHAT AUTHOR KE 082286282870 YAA....
XOXO

Forever YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang