12. Regret

84 9 0
                                    

-- Pagi hari --

"Apa kau tidak bisa beristirahat lagi satu hari ini? Kita baru saja pulang kemarin" Chorong yang baru saja masuk ke dalam kamar, bisa melihat sang suami yang sedang bersiap-siap mengenakan jas rapihnya. 

"Waktu cutiku sudah selesai. Aku harus bekerja lagi di kantor"

"Kau tidak mempunyai cukup waktu tidur tadi malam"

"Eoh. Berkat keberadaan Adikmu dan kekasihnya itu, aku tidak bisa tertidur dengan tenang"

"Me-mereka sudah meminta maaf dan pulang dari sini beberapa menit yang lalu"

"Mereka menyalahgunakan kebaikanku. Apa mereka pikir rumah ini semacam hotel? Apa mereka tidak mempunyai rumah sendiri untuk ditempati?"

"Berhentilah berbicara seperti itu. Tidak ada salahnya mengizinkan mereka menginap di sini"

"Dua minggu sudah terlalu lama untuk menempati rumah orang lain. Sikap Adikmu yang berubah pasti terpengaruh oleh wanita yang disukainya itu"

"M-mwo? Kau mulai menyalahkan Eunji sekarang?"

"Eoh... Kalau hanya Chanyeol saja yang berada di sini, aku akan dengan sukarela membiarkannya tinggal selama satu bulan penuh tapi dengan adanya wanita itu, aku merasa dia akan membawa dampak buruk pada Adikmu"

"Tidak, Eunji bukan wanita seperti yang kau duga"

"Apa kau pernah melihat Chanyeol melakukan kegiatan intimnya dengan wanita lain sebelumnya? Kurasa wanita itu benar-benar tidak mempunyai sikap sopan pada dirinya. Peringatkan Adikmu untuk berhati-hati"

Chorong tampaknya merasa lelah dengan perdebatan mengenai hubungan pasangan lain seperti ini. Dia mulai membantu Junmyeon untuk memasangkan dasi dan juga menata rambut pria ini. Kemudian mereka berdua segera keluar kamar setelahnya. 

"Aku mungkin akan pulang sebelum makan malam tiba. Aku akan memintamu untuk memasakkan sesuatu saat aku masih di kantor nanti"

"Arasseo. Hubungi aku kapan saja"

Junmyeon sempat mengecup sebelah pipi sang istri sebelum pamit menaiki kendaraannya. Chorong melihat mobil itu menjauh dan mulai menghela nafasnya sebentar. Dia kemudian beranjak masuk ke dalam rumah untuk merapihkan barang bawaan mereka yang belum dikeluarkan dari koper masing-masing. 

"Eoh, Kyungsoo'ah. Aku sudah berada di perjalanan sekarang. Ada apa?" Junmyeon tampak berbicara dengan seseorang melalui panggilan telepon. 

"Jadwal rapat sudah ditentukan pagi ini. Dan ada beberapa pertemuan kembali siang nanti di kantor"

"Arasseo. Kita bicarakan masalah jadwal itu saat kita bertemu nanti"

"Nde. Berhati-hatilah di jalan, Direktur Kim"

Pria itu segera menurunkan ponsel dan meningkatkan laju kendaraan. Dalam waktu singkat, dia bisa tiba di sebuah gedung kantor tempatnya bekerja. 

"Annyeonghaseyo, Direktur Kim.." Dia kembali bisa mendapat sapaan setelah meninggalkan pekerjaannya selama dua minggu kemarin. 

Junmyeon tampak bisa bernafas lebih lega saat sudah berada di dalam lift untuk menuju ke ruangannya. Dia sempat melihat beberapa karyawan sedang berkumpul membicarakan sesuatu tadi namun dia mengabaikannya. Kondisi ruangannya tampak tidak berubah. Pria itu mulai menyibukkan diri dengan memeriksa pekerjaan apa yang akan mengawali kegiatannya pagi ini. 

Selagi sibuk membaca beberapa berkas di mejanya, pintu ruangan terdengar terketuk dari luar. 

"Nde, masuklah..."

My Spouse is My Ex-loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang