23. Deep Thought

72 7 1
                                    

Rencana makan malam hari ini harus dibatalkan karena adanya kabar mendadak dari kedua orangtua Chorong siang tadi. Sekarang, dia terlihat sedang mempersiapkan beberapa barang yang akan dibawanya untuk menjenguk sang Ibu di Rumah Sakit. 

"Apa kau ingin menginap lama di sana? Bawalah pakaian seperlunya saja"

Wanita itu mengabaikan saran dari sang suami. Dia tidak pernah terlihat sepanik ini sebelumnya. Tidak berapa lama kemudian, mereka sudah berada di sebuah mobil kembali dan berangkat ke tempat tujuan sebelum langit beranjak gelap. 

"Aku tidak bisa berkendara dengan cepat, jadi kau bisa tidur selama di perjalanan"

Chorong kembali tidak menanggapi ucapan pria di sebelahnya. Dia sibuk mengutak-atik ponsel untuk menghubungi nomor sang adik. Panggilan rupanya tidak terjawab sama sekali saat dia mencobanya selama beberapa kali. 

"Aish, apa yang sedang dia lakukan sekarang?"

Junmyeon sesekali menoleh ke arah sang istri dan harus menurunkan ponsel itu dari depan wajah Chorong dengan cepat. 

"Kepalamu akan sakit kalau memainkan ponselmu terlalu lama di dalam mobil"

"Aku harus memberitahu Chanyeol mengenai kondisi Ibu kami"

"Ayahmu pasti mempunyai alasan sendiri kenapa dia hanya bisa menghubungimu tadi. Lagipula Adikmu masih harus menjaga Eunji juga di Rumah Sakit. Jadi jangan menambah beban pikirannya dengan mengkhawatirkan keadaan Ibumu"

"Kau tidak mengerti. Kondisi Ibuku yang sedang kritis merupakan berita penting untuknya" Chorong menarik ponselnya kembali dan mulai menghubungi nomor Chanyeol lagi. 

Setelah percobaan yang kesekian kali, akhirnya panggilan terjawab dari ujung telepon. 

"Nde, noona..."

"Kau ada dimana sekarang?"

"Aku baru saja keluar dari ruangan dokter yang memeriksa Eunji. Ada apa kau meneleponku sejak tadi, noona?"

"Apa Eunji baik-baik saja?"

"Nde. Aku hanya berkonsultasi mengenai apa saja yang harus ku persiapkan saat membawanya pulang nanti"

"Eomma dirawat di Rumah Sakit sejak pagi ini"

"Mwo?"

"Appa menelponku siang tadi. Aku juga sedang menuju Cheongju sekarang"

Chanyeol terdiam sejenak memikirkan sesuatu. 
"Apa sakit pada kedua kaki Eomma kembali kambuh?"

"Aku tidak tahu, tapi Appa hanya mengatakan kalau Eomma jatuh pingsan dan belum sadarkan diri sampai sekarang"

"Be-benarkah?"

"Eoh. Aku meneleponmu hanya untuk memberitahumu mengenai hal ini"

"A-arasseo... Aku akan mencoba menghubungi Appa untuk mengetahui detailnya"

"Eoh. Aku akhiri panggilannya sekarang"

"Nde..."

Chorong menurunkan ponsel dan menaruhnya di pangkuan. 

"Ibumu akan baik-baik saja" Junmyeon berusaha menenangkan istrinya ini. 

Tapi sepertinya usahanya itu tidak membuahkan hasil karena sepanjang perjalanan, Chorong selalu terlihat mengelus perut besarnya sambil bergantian memijat kepalanya pelan. Butuh waktu beberapa jam bagi mereka untuk bisa tiba di tempat tujuan. Langit juga sudah gelap saat mereka sudah turun dari mobil. 

"Tinggalkan tas mu di mobil. Kau tidak akan bisa menjenguk Ibumu sambil membawa tas besar itu"

Kali ini, wanita itu menuruti ucapannya. Junmyeon berjalan lebih dulu masuk ke dalam Rumah Sakit dan sang istri membuntutinya. Mereka segera menuju ke sebuah ruang rawat setelah berbicara sebentar dengan petugas yang bekerja di area lobby. 

My Spouse is My Ex-loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang