39. Feeling Safe

68 8 1
                                    

-- Sebuah pusat perbelanjaan--

Waktu berlalu begitu cepat sampai sudah memasuki tahun pertama Junmyeon resmi bekerja di kantor orang lain. Pengalamannya sebagai pemilik perusahaan justru mendapat pandangan berbeda dari rekan kerjanya di sana. Ada rasa segan dari orang lain untuk mendekatinya lebih dulu. Alasan lain juga disebabkan karena Junmyeon secara khusus mengenal pemilik kantor tempat mereka bekerja sampai beberapa kali terlihat kebersamaannya setiap hari. Namun hal itu tidak mengecilkan niatan pria itu untuk tetap bekerja dengan baik sampai masa kontraknya berakhir 4 tahun kemudian. 

"Eonnie, apa yang sedang kau pikirkan?"

Pertanyaan Eunji membuat Chorong menoleh ke sebelahnya. 

"Tidak ada. Wae?"

"Kau tampak melamun sejak tadi padahal Myungsoo dan juga Jihyo sudah bermain ke arah sana"

Chorong kembali mengikuti arah yang ditunjuk wanita ini. Kedua anaknya sedang asyik bermain di tempat khusus anak-anak bersama dengan Jieun. Mereka berlima sengaja menghabiskan waktu bersama hari ini karena tidak ada kesibukan yang dikerjakan selama hari minggu tiba. 

"Noona, tunggu aku.." Suara Myungsoo terdengar. Dia selalu membuntuti Jieun, anak satu-satunya dari Eunji di sana. Sementara dia membiarkan Jihyo bermain sendiri di tempat bongkar pasang benda. 

"Jieun selalu ramah pada siapa saja. Dia terlihat seperti Kakak tertua di sana"

Eunji tersenyum mendengar ucapan dari Kakak iparnya ini. Terdapat anak-anak lain yang memang selalu mendekatinya sejak tadi. 

"Dia lebih suka bermain dengan anak-anak yang berusia di bawahnya. Sementara untuk yang usianya sama dengannya, dia jarang berkomunikasi seperti ini. Kadang aku sedikit mengkhawatirkan perkembangannya"

"Mungkin karena dia merupakan anak satu-satunya darimu"

"Benar"

"Apa kau tidak ingin mempunyai anak lagi, Eunji'ah?"

Wanita itu menggelengkan kepalanya. 

"Aku dan Chanyeol oppa sering membicarakan hal itu saat usia Jieun hendak memasuki 3 tahun. Itu usia ideal untuk jarak antara kakak dengan adiknya. Namun kami memutuskan untuk tidak mempunyai anak karena akan menyulitkanku lagi. Aku juga merasa tidak siap untuk mengurus anak lagi dengan adanya kehadiran Jieun sekarang. Kau pasti mengerti maksudku, eonnie. Mengurus dua orang anak yang usianya berdekatan pasti tidak mudah"

"Kau benar. Kalian membuat keputusan yang cukup bijak karena tidak semua orang bisa merawat semua anak mereka dengan baik. Waktu itu aku tidak menyangka akan langsung mengandung Jihyo di usia Myungsoo yang belum genap satu tahun. Dan aku bisa tahu seberapa sulitnya menjadi seorang Ibu bagi dua orang anak sekarang"

"Tapi kurasa kau melakukannya dengan sangat baik, eonnie. Perkembangan mereka berdua tampak berbeda namun tetap mengarah pada hal positif. Aku suka melihat Jihyo yang gemar bercerita termasuk cara Myungsoo berkomunikasi dengan Chanyeol oppa waktu itu. Mereka tumbuh menjadi anak yang sopan dan juga ramah. Sama seperti yang kau katakan mengenai Jieun tadi"

Chorong hanya bisa tersenyum mendengar hal itu. Dia kembali memperhatikan kedua anaknya dari jaraknya duduk. 

"Bagaimana dengan Junmyeon oppa? Kau sepertinya tidak mengecek ponselmu sejak tadi"

"Dia masih berusaha keras melakukan pekerjaannya"

"Ku pikir dia akan malu dan merasa segan untuk mulai bekerja dari bawah lagi. Tapi tidak ku sangka dia rela mengambil pekerjaan di tempat yang jauh seperti itu hanya untuk membiayai kehidupan kalian di sini"

My Spouse is My Ex-loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang